GridHEALTH.id - Sakit tifus atau demam tifoid merupakan penyakit yang ditularkan oleh bakteri Salmonella typhi yang penularannya melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala, seperti demam tinggi (mencapai 40°C), kelelahan, sakit perut dan bisa disertai dengan diare, merasa lemah dan tubuh pegal-pegal, sakit kepala, nyeri tenggorokan, sembelit, kehilangan nafsu makan, pembesaran hati dan limfa, serta munculnya lapisan di lidah.
Baca Juga : Mantan Personel Coboy Junior, Bastian Steel, Terkapar Akibat Sakit Tipes, Tak Bisa Pecicilan Lagi deh
Sebagian dari masyarakat Indonesia masih memercayai pengonsumsian kapsul cacing untuk menyembuhkan sakit tifus ini.
Cacing tanah adalah hewan yang lebih mudah ditemukan di Indonesia, juga karena harga murah.
Hewan yang biasanya membantu ini petani memiliki banyak properti, tetapi penggunaannya di Indonesia belum banyak.
Padahal di negara maju cacing tanah bekas merupakan salah satu alternatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit penyakit, salah satunya demam tifoid.
Baca Juga : Masih Malas Ganti Seprai Tempat Tidur? Awas 5 Bahaya ini Mengintai
Benarkah kapsul cacing yang sudah banyak ditemui di berbagai pengobatan herbal ini ampuh menyembuhkan atau mengurangi risiko penyakit tifus ini?
Melansir dari Kompas.com, menurut Prof. Dr. Djoko Widodo, SpPD KPTI, sampai saat ini dirinya belum dapat memastikan apa kandungan dari kapsul cacing tersebut.
Namun yang jelas kata Djoko, dari kalangan tim medis (dokter), tidak pernah menganjurkan pasien untuk menggunakannya.
Baca Juga : Dari 6 Faktor, Obesitas Juga Berisiko Memicu Tumbuhnya Tumor Otak & Begini Cara Penyembuhannya!
"Kami tidak menyarankan pasien untuk menggunakan obat yang tidak jelas evidence basenya dan tidak ada bukti ilmiahnya," ujarnya saat seminar Penanganan Demam Tifoid Pada Praktek Sehari-hari, Rumah Sakit Premier Jatinegara, Sabtu, (25/6/2011).
Meski belum tahu pasti apa kandungan dalam kapsul cacing tersebut, Djoko menduga kapsul tersebut mempunyai kandungan protein yang tinggi serta baik untuk gizi dan vitamin.
"Jadi saya pikir, kapsul cacing itu cuma seperti ekstrak jamu pada saat demam berdarah," imbuhnya.
Baca Juga : Peneliti: Menelan Sperma Secara Teratur Menghindari Risiko Keguguran
Saat diminta tanggapannya terkait ada beberapa pasien tifus yang sembuh setelah mengkonsumsinya, Djoko mengatakan bahwa dirinya sedikit meragukan kalau kesembuhan itu semata-mata hanya dari kapsul cacingnya saja.
Djoko menduga ada campuran lain didalam kapsul tersebut.
"Takutnya disitu dicampur juga obat anti panas, antibiotik, penicillin, bisa juga kan? Sehingga pada infeksi ringan bisa sembuh. Susah kalau sudah beli obat yang bebas dan sudah dalam bentuk kapsul, karena isinya tidak jelas," tandasnya.
Selain itu, sebuah penelitian dari Universitas Airlangga juga menyebutkan bahwa ekstrak cacing tanah Lumbricus sp. sampai dengan konsentrasi 3200 mg/mL tidak mempunyai efek aktivitas anti bakteri terhadap bakteri Salmonella typhii.
Belum adanya bukti penelitian yang kuat inilah yang menyebabkan kapsul cacing belum dinyatakan 100% mengobati sakit tifus.
Baca Juga : Ibu Ini Melahirkan Bayi Kembar dengan Jarak Persalinan Sebulan, Rahimnya Ada 2
Untuk mengurangi sakit tifus, alangkah baiknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter, banyak istirahat, dan terapkan pola hidup sehat.(*)
Source | : | Kompas.com,Sciencedirect |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar