GridHEALTH.id - Betambahnya usia memang tak luput dengan perubahan jenis kulit seperti munculnya keriput dan garis halus di berbagai bagian tubuh.
Bahkan tak hanya di beberapa bagian tubuh yang sering terpapar udara dan sinar matahari, perubahan pun dirasakan di bagain organ intim kewanitaan.
Baca Juga : Jangan Lakukan 4 Hal Ini pada Organ Intim, Bahayanya Mengerikan!
Bahkan beberapa penelitian menjelaskan bahwa miss V ternyata dapat berubah dan akan menghitam seiring bertambahnya usia.
Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon yang umumnya terjadi pada wanita di usia 30 tahun.
Pergeseran hormon yang terjadi bersamaan dengan kehamilan atau penuaan dapat menyebabkan labia minora atau bibir "bagian dalam" miss V yang mengelilingi klitoris dan lubang vagina, menjadi berwarna gelap.
Pada usia 20 tahunan, ini adalah bentuk organ intim yang terbilang dalam bentuk yang sangat baik.
Terutama karena puncak hormon seks wanita, seperti estrogen, progesteron, dan testosteron yang masih baik.
Baca Juga : Mitos Bikin Kulit Kering Terpatahkan, Ternyata Ini Manfaat Mandi di Malam Hari
Hormon estrogen bertanggung jawab untuk menjaga agar miss V tetap terlumasi, elastis, dan asam.
Organ intim yang dikelilingi oleh dua set lipatan kulit yang dikenal sebagai labia bagian dalam dan labia luar.
Labia bagian luar mengandung lapisan jaringan lemak.
Baca Juga : Kehamilan Sarwendah Sudah Memasuki Usia 7 Bulan, Istri Ruben Ini Curhat Apa yang Dirasakannya
Sedangkan memasuki usia 30 tahun, labia ini akan mengalami perubahan dan menjadi gelap.
Hal ini terjadi akibat wanita pernah hamil atau melahirkan di usia tersebut.
Bahkan setelah melahirkan, organ intin kewanitaan mungkin kehilangan elastisitasnya dan meregangkan lebih dari biasanya.
Seiring waktu, sebagian besar miss V akan kembali ke ukuran hampir sebelum kelahiran.
Baca Juga : Pemain Bass Kerispatih Meninggal Akibat Sakit Diabetes yang Terabaikan
Kontrasepsi oral dapat menyebabkan perubahan vagina seperti peningkatan keputihan, kekeringan pada vagina, dan perdarahan yang hebat.
Gejala-gejala ini seringkali sembuh dengan sendirinya. Sedangkan pada usia-usia selanjutnya, organ intim kewanitaan juga akan mengalami perubahan secara perlahan.
Hal ini disebabkan oleh kadar estrogen dalam tubuh menurun, dinding organ kewanitaan menjadi lebih tipis dan kering.
Baca Juga : Karyawan di Jepang, Semakin Bagus Jumlah Jam Tidur, Semakin Besar Bonusnya
Hal inilah yang dikenal sebagai atrofi vagina dan dapat menyebabkan:
- Organ kewanitaan terasa terbakar.
- Kemerahan.
- Seks yang menyakitkan.
- Keputihan.
- Gatal.
- Rasa terbakar saat buang air kecil.
- Pemendekan saluran vagina.
- Peningkatan risiko penyakit menular seksual.
Jadi sebaiknya sedari dini menjaga kesehatan dan kebersihan miss V agar perubahan tidak terjadi secara cepat. (*)
Source | : | Healthline,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar