Tidak hanya risikonya, ada beberapa metode yang harus dijalani Salmafina apabila ia masih ingin menerima donor sperma ini.
Berdasarkan jurnal Leeds Centre for Reproductive Medicine dari rumah sakit Leeds Teaching NHS Trust, Inggris, setidaknya ada 3 metode perawatan yang dapat dilakukan penerima donor sperma.
1. Inseminasi Buatan atau Artificial Insemination (ICI and IUI)
Ini adalah metode pengobatan yang relatif sederhana, yang mungkin sesuai jika pada pemeriksaan penerima wanita tidak menunjukkan kelainan.
Sperma dapat diletakkan di leher rahim (sebagai preparasi semen yang dicairkan) yang sering disebut Intra Cervical Insemination atau ICI, atau langsung ke dalam rahim biasanya disebut Intra Uterine Insemination (IUI).
Sebenarnya, IUI lebih berhasil daripada ICI karena sperma dipersiapkan karena sperma dipersiapkan dengan hati-hati sehingga hanya sperma motil aktif yang baik yang ditempatkan di dalam rahim.
Memilih waktu yang tepat untuk melakukan ini juga harus diperhatikan.
Biasanya penerima harus memantau siklus menggunakan alat prediksi ovulasi.
Baca Juga : Studi: Minum Air Putih Bisa Jadi Obat, Begini Cara Mengonsumsinya
Alat ini bekerja dengan cara mengukur hormon dalam urin dan akan menunjukkan kapan ovulasi kemungkinan terjadi, ovulasi biasanya terjadi dalam 24 hingga 36 jam ke depan.
Keputusan mengenai waktu inseminasi akan diambil berdasarkan ukuran folikel yang mengandung telur dan saat urine menunjukkan perubahan warna.
Source | : | Nhs.uk,Suar.ID,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar