Dalam poster yang diunggah dalam Instagram, bentuk kantong sampah itu mirip dengan dry bagyang biasa digunakan para penyelam untuk melindungi isi dari air. Pengumpulan spanduk bekas itu dimulai 17 April 2019 hingga 20 April 2019.
Baca Juga : Milenial Diduga Kurang Minum Air Putih, Padahal Ini Manfaat Air
"Sebenarnya itu konsep kompos mobile yang sudah kami luncurkan sejak tahun lalu, tapi bisa banget bekas spanduk dibikin dry bag, tapi untuk tas sampah nanti kurang efektif," kata pendiri Parongpong Rendy Aditya Wachid kepada Liputan6.com, Kamis (11/4/2019).
Ia menerangkan, ide penggunaan spanduk kampanye bekas sebagai tempat sampah berawal dari keinginan menghadirkan tempat pengumpul sampah selain plastik dalam acara Happiness Festival mendatang.
Ia menyebut, penggunaan plastik sampah sekali pakai dalam acara itu tak sejalan dengan tema utama acara, yakni soal sustainability (keberlangsungan).
"Kalau pakai plastik, nanti plastik yang dibutuhkan banyak sekali. Kalau pakai spanduk, lebih kuat dan bisa dipakai berkali-kali," kata dia.
Baca Juga : Hari Parkinson Sedunia: Kopi, Kacang & Ikan Dapat Meningkatkan Kekuatan Otak
Pihak Parongpong sengaja bekerja sama dengan salah satu produsen pembalut untuk menjahit spanduk bekas menjadi tas. Pasalnya, mereka memiliki jejaring yang biasa membuat produk serupa sebagai gift sebelumnya.
"Mereka bekerja sama dengan difabel," kata dia. (*)
Source | : | kompas,liputan 6 |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar