GridHEALTH.id – Rambut kemaluan atau bulu kemaluan yang ada di sekitar organ intim, menurut para ahli adalah sebuah misteri.
Kenapa misteri? Sebab hingga saat masih banyak hal yang belum terpecahkan mengenai fungsi da nada apa dibalik lebatnya rambut kemaluan yang kasar dan kaku itu.
Baca Juga : Jangan Cukur Rambut Kemaluan Wanita, Risikonya Tak Seindah Apa yang Kita Lihat
Ada sejumlah teori mengenai rambut kemaluan.
Ada yang mulai mencari tahu dengan pertanyaan, “Mengapa rambut kemaluan ada?”
Tapi sayang hal ini hingga saat ini belum banyak yang bisa menjawabnya dengan ilmiah dan pasti.
Baca Juga : Steve Emmanuel Sakit Di Penjara, Demamnya Tak Kunjung Sembuh
Teori Feromon
Namun, sebagian besar sumber sepakat bahwa rambut kemaluan berhubungan dengan feromon, yaitu aroma yang diproduksi tubuh yang dapat merangsang secara seksual kepada orang lain, khususnya lawan jenis.
Percaya atau tidak, manusia memiliki jumlah folikel rambut yang sama dengan kera, kecuali rambut tubuh kita secara umum sangat halus atau nyaris tidak terlihat dibandingkan rambut tubuh kera.
Namun rambut kemaluan dan ketiak cenderung lebih terlihat dan kasar.
Baca Juga : Hindari Asam Lambung Saat Berpuasa Dengan Konsumsi Air Kelapa
Untuk diketahui, diyakini bahwa jumbai rambut di sekitar alat kelamin, serta di bawah lengan, melepaskan feromon, yang dapat bertindak sebagai alat bantu erotis.
Feromon terperangkap di kemaluan ketika kelenjar apokrin melepaskan sekresi yang tidak berbau pada permukaan kulit yang bergabung dengan bakteri yang diuraikan oleh sekresi kelenjar sebaceous.
Aroma yang dihasilkan berbeda untuk individu karena kompleks genetik yang disebut Major Histocompatability Complex (MHC).
Source | : | goaskalice.columbia.edu |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar