GridHEALTH.id – Sebagian dari masyarakat kita tentu waktu hidupnya banyak yang dihabiskan di dalam kendaraan.
Misal, pergi dan pulang dari kantor, setidaknya lebih dari satu jam kita akan berada di dalam mobil.
Apalagi saat liburan, seperti lebaran alias Idul Fitri, saking banyak orang yang mudik, setiap tahun bisa dipastikan terjadi kemacetan yang luar biasa di jalanan menuju kampung halaman.
Baca Juga : Pelantun Que Sera Sera, Doris Day Meninggal di Usia 97 Tahun Akibat Pneumonia
Kemacetan tersebut menyeramkan, bisa membuat kita sebagai manusia mau tak mau harus berada di dalam mobil hingga berjam-jam bahkan berhari-hari.
Memang, selama di dalam mobil kita nyaman, walaupun macet di siang hari terik.
Sebab mobil sekarang sudah dilengkapi dengan penyejuk udara alias AC.
Tapi tahukah, dibalik kenyamanan AC mobil itu terkandung bahaya yang menakutkan? Seperti inveksi bakteri meningitis.
Baca Juga : Obat Anti Mabuk, Diminum Sebelum atau Saat Perjalanan? Ini Jawaban Ahli
Asal tahu saja, melansiri ol.co.za, bakteri yang terkait dengan meningitis, infeksi saluran kemih, dan artritis septik adalah beberapa jenis yang ditemukan dalam filter pendingin udara pada AC mobil.
Penelitian di Inggris telah meneliti 15 filter pendingin udara dari mobil di Inggris dan dikirim untuk analisis laboratorium.
Hasilnya, mikroorganisme terdeteksi di semua filter yang diuji di London Metropolitan University.
Paling umum adalah Bacillus licheniformis, bakteri yang paling sering dikaitkan dengan burung dan tanah.
Baca Juga : Saat Buka Puasa Mana yang Harus Didahulukan, Makan Kurma atau Minum Air Putih?
Delapan dari 15 filter terbukti positif untuk mikroorganisme ini, yang merupakan salah satu jenis bakteri yang diketahui menyebabkan keracunan makanan.
Bacillus subtillis dan Bacillus adalah mikroorganisme kedua yang paling umum ditemukan di AC mobil, saat ditliti filter udara AC mobil.
Baca Juga : Dorce Gamalama Sebut Obat Tradisional Redakan Batu Ginjal, Bahan Alami Nomor 7 Warisan Nenek Moyang
Bactillus subtillis biasanya ditemukan di saluran pencernaan manusia dan beberapa mamalia.
Mereka umumnya tidak menyebabkan penyakit tetapi telah diketahui menyebabkan septikemia pada pasien dengan leukemia.
Bacillus lebih berbahaya dan memiliki hubungan dengan berbagai infeksi termasuk meningitis, abses dan septikemia.
Dr Paul Matewele, seorang dosen senior yang mengkhususkan diri dalam mikrobiologi di London Metropolitan, mengatakan;
Baca Juga : Dorce Gamalama Sakit Diabetes Juga Batu Ginjal, Memang Erat Hubungannya
"Beberapa bakteri yang ditemukan memiliki hubungan dengan hewan, saluran pencernaan manusia dan beberapa infeksi yang dapat menyebabkan banyak kerusakan pada individu, terutama mereka yang ringkih kekebalan tubuhnya.”
Kenapa bisa sampai seperti itu?
Tidak lain karena, AC mobil bekerja dengan mencampurkan udara segar dari luar dengan refrigeran dan campurannya berubah menjadi cair saat didinginkan.
Ini kemudian berubah menjadi uap saat bergerak melalui kumparan penguapan dan ditiupkan ke kabin sebagai udara dingin.
Baca Juga : Studi: Sering Makan Sendirian Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan
Tempat proses terjadinya pendingian udara itu adanya di evaporator.
Nah, evaporator itulah yang menyediakan kondisi sempurna bagi bakteri, jamur untuk tumbuh dan berkembang.
Asal tahu saja, meskipun filter mobil akan mencegah banyak polutan memasuki kompartemen penumpang, itu tidak akan menghentikan semua mikroorganisme berkembang biak di evaporator.
Baca Juga : Dorce Gamalama Sakit Diabetes Juga Batu Ginjal, Memang Erat Hubungannya
Karenanya pemilik mobil wajib membersihkan sistem pendingin udara mobil secara menyeluruh, setidaknya sekali setiap dua tahun.
Jika rajin dibersihkan, hanya ditemukan 1,6 strain mico-organisme yang berbeda dalam filter udara AC mobil.
Baca Juga : Beda Usia Beda Juga Produk Skincare Yang Digunakan, Ini Tipsnya
Jadi sebelum mudik lebaran besok, apalagi yang mempunyai anak kecil, service dahulu AC mobilnya ya, semua instalasi dibongkar dan dibersihkan.(*)
Source | : | iol.co.za |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar