GridHEALTH.id – Aneh tapi nyata, dituntut tanggung jawab setalah menghamili, malah minta motor Ninja dan uang tujuh juta rupih, baru mau menikah.
Di Lampung, ada kejadian yang bisa membuat banyak orang kesal.
Bagaimana tidak, baru pacaran sehari seorang siswi SMK yang baru berusia 16 tahun hamil. Yang membuat kesal, pacarnya yang menghamili saat dituntut untuk menikahinya malah minta motor Ninja dan uang tujuh juta sebagai syarat.
Jika syarat motor Ninja dan uang tujuh juta dipenuhi, dirinya baru mau menikahi pacarnya yang sedang hamil.
Karuan saja keluarga siswi SMK berusia 16 tahun yang berinisla NP ini meradang.
Akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polisi dan menuntut pacar NP, IV yang usianya masih 19 tahun.
Seorang siswi SMK berumur 16 tahun di Lampung Tengah harus menahan malu lantaran positif hamil.
Melansir dari Grid.id, kehamilan NP sekarang ini telah memasuki usia delapan bulan.
Baca Juga: Bukan Karena Ditoel juga Dicolek, Tisu Basah Ikut Andil Menyebabkan Luka Berdarah Bayi Ryu
Menurut pengakuan IV (19) dan NP (16), mereka melakukan hubungan suami istri sehari setelah mereka resmi berpacaran.
Hubungan suami istri tersebut dilakukan sebanyak dua kali.
Pertama di rumah teman mereka dan yang kedua di rumah pelaku.
Kasus ini menjadi heboh setelah kehamilan NP diketahui sang ayah, dan meminta pertanggung jawaban IV untuk menikahi NP.
Namun melalui pesan singkat, pelaku IV (19) justru meminta syarat motor ninja dan uang Rp 7 juta baru bersedia untuk menikahi NP (16).
Kasat Reskrim AKP Firmansyah mengatakan, seperti dilansir dari Grid.id, kasus tersebut sedang dalam proses pendalaman di unit PPA.
"Sedang dikumpulkan bukti-buktinya, seperti visum korban. Jika kuat kami akan melakukan upaya penangkapan paksa pelaku," katanya, Rabu (15/5/2019).
Diluar polemik keluarga NP dan IV, satu hal yang musti kita ketahui dan ini seharusnya diketahui pula oleh NP dan IV, bahwasannya hubungan seks di usia muda dan kehamilan muda usia risikonya tidak main-main. Terlebih bagi NP, seorang wanita.
Baca Juga: Tak Hanya Teh dan Semur Daging, 4 Menu Ini Tak Cocok Dikonsumsi Saat Sahur
Menurut http://dp2m.umm.ac.id, kehamilan di usia muda memiliki resiko yang tinggi , tidak hanya merusak masa depan remaja yang bersangkutan, tetapi juga sangat berbahaya untuk kesehatannya.
Mengapa beresiko untuk kesehatan? Di karenakan perempuan yang belum dewasa, memiliki organ reproduksi yang belum kuat untuk berhubungan intim dan melahirkan, sehingga gadis dibawah umur memiliki resiko 4 kali lipat mengalami luka serius dan meninggal akibat melahirkan.
Baca Juga: Makanan Sehat Ini Jamin Rano Karno Sembuh Setelah Operasi Batu Empedu, Salah Satunya Susu
Berikut ini resiko atau bahaya yang mengancam gadis di bawah umur saat hamil di usia muda (Dibawah 20 tahun):
1. Secara ilmu kedokteran, organ reproduksi untuk gadis dengan umur di bawah 20 tahun ia belum siap untuk berhubungan seks atau mengandung.
Jika terjadi kehamilan berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat).
Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.
Baca Juga: Smart City 2019, Kotanya Pintar Rakyatnya Cerdas dan Hidupnya Sehat
2. Kondisi sel telur pada gadis d ibawah 20 tahun, belum begitu sempurna, sehingga dikhawatirkan bayi yang dilahirkan mengalami cacat fisik.
3. Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi virus.
Hal senada disampaikan oleh pemerinta melalui http://sehatnegeriku.kemkes.go.id, yang menyatakan bahwa kehamilan pada usia muda atau remaja antara lain berisiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan, yang dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi.
Kehamilan pada remaja juga terkait dengan kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi tidak aman.
Persalinan pada ibu di bawah usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi, dan balita.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukan bahwa angka kematian neonatal, postneonatal, bayi dan balita pada ibu yang berusia kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan pada ibu usia 20-39 tahun.
Semoga tidak ada lagi hubungan seks usia muda dan kehamilan usia muda.(*)
Source | : | grid,https://dp2m.umm.ac.id,https://sehatnegeriku.kemkes.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar