GridHEALTH.id - Seyogyanya, menopause terjadi pada wanita di usia 45 tahun ke atas dengan ditandai dengan berakhirnya siklus menstruasi.
Tapi bagaimana jika menopause terjadi pada seorang wanita yang baru saja hamil dan melahirkan?
Rasanya mustahil terjadi ya?
Baca Juga : Menopause Dini Bisa Terjadi di Usia 30-an, Simak Penyebabnya!
Namun seorang wanita berusia 34 tahun asal Plymouth, Inggris, mengalami kejadian nyata tersebut.
Melnasi dari Daily Mail, Sima Davarian mengira dirinya akan mengalami gangguan kehamilan karena muncul gumpalan darah merah saat usia kehamilannya menginjak 35 minggu.
Seketika Davarian langsung dilarikan ke rumah sakit, dan saat diperiksa, terdapat benjolan kecil di rektum, bahkan saat diperiksa dengan biopsi yang mengonfirmasi bahwa dia menderita kanker stadium tiga.
Baca Juga : Bisa Bantu Ibu Saat Persalinan Nanti, Kenali 7 Manfaat Senam Hamil Ini
Berselang 5 hari setelah didiagnosis menderita kanker usus, Davarian melahirkan putrinya, Mathilda, melalui operasi sesar.
Sayangnya setelah melahirkan Mathilda, Davarian langsung menjalani kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan untuk mengangkat ususnya.
"Itu nyata, aneh, dan traumatis. Sangat sulit untuk menjadi ibu baru dalam situasi seperti itu," kata Davarian.
Davarian tidak pernah berpikir ia akan menderita kanker ketika melihat darah di toilet pada trimester ketiga.
Baca Juga : Ingin Ruang Tamu Anti Kuman Milik Annisa Pohan? Gampang, Lakukan Ini Tanpa Rogoh Kocek Terlalu Dalam
Kini Davarian sudah terbebas dari kanker, namun, dirinya tidak mengira akan mengalami menopause hingga membuat ibu satu-satunya ini tidak dapat memiliki anak lagi.
Jenis-jenis perawatan kanker memang dapat menyebabkan wanita mengalami menopause dini, bahkan sebelum usia 40 tahun.
Adanya radiasi di area panggul juga dapat merusak indung telur, hingga menyebabkan kerusakan permanen.
Menopause dini dapat menyebabkan gejala seperti hot flashes dan kekeringan pada vagina.
Bahkan tak hanya kanker usus, dokter kemudian menemukan Davarian memiliki sel kanker di kelenjar getah beningnya, yang memaksanya untuk menjalani empat kali kemoterapi.
"Kemoterapi mendobrak seluruh hidupku," katanya.
Hal ini semakin membuat Davarian sedih dan hanya pasrah dengan keadaan yang dialaminya ini.
Baca Juga : Tips Mudik Lebaran Aman Untuk Ibu Hamil yang Katanya Tak Boleh Bepergian Jauh
“Sel darah putih dan trombositku rendah, jadi aku berisiko tinggi untuk infeksi dan dirawat di rumah sakit dengan flu selama perawatan kemoterapi.
“Itu adalah pekerjaan keras hanya untuk bangun di pagi hari. Sistem kekebalan tubuh saya rusak dan saya kehabisan tenaga.
"Ini menuntut Michael (suami Davarian) untuk menjaga Mathilda selama sehari semalam.
"Hal ini sangat berat bagi kita," ungkapnya.
Davarian berusaha keras menerima kemungkinan tidak memiliki anak lagi, tetapi dokternya meyakinkannya bahwa itu adalah yang terbaik.(*)
Source | : | Daily Mail,medlineplus.gov |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar