Sugeng kemudian menato kedua telapak kaki korban dalam keadaan hidup.
Sugeng menato kaki kanan dan kiri korban dengan tulisan 'Sugeng' dan 'Wahyu Yang Didapat Dari gereja Comboran'.
Baca Juga: Dibully Netizen Terkait Bentuk Badan, Tasya Kamila Bahkan Naik 18 Kg Saat Hamil
"Tersangka menato telapak kaki korban dengan menggunakan jarum sepatu. Dan korban dalam keadaan hidup. Berbeda dari keterangan sebelumnya yang mentato korban dalam keadaan meninggal dunia," terang Asfuri pada Senin (20/5/2019).
Mentato dengan alat yang tidak dianjurkan dalam syarat pembuatannya serta tidak steril, dan dilakukan oleh seorang amatir dapat menimbulkan risiko kesehatan yang berbahaya.
Bahkan adanya penyakit bawaan darah akibat alat yang digunakan seperti jarum tidak steril dan terinfeksi hingga dapat memunculkan adanya bakteri yang masuk.
Bakteri tersebut misalnya Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menimbulkan berbagai reaksi infeksi, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
Tak sedikit yang menimbulkan reaksi alergi, infeksi kulit, peradangan, dan keloid (daerah yang terangkat akibat pertubuhan jaringan parut berlebih).
Setelah menato telapak kaki korban, korban digorok dan dimutilasi, kemudian bagian tubuhnya disebar di toilet dan di bawah tangga salah satu pusat perbelanjaan. (*)
Source | : | Mayo Clinic,GridHot.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar