GridHEALTH.id - Seorang gadis bernama Annabelle yang tinggal di Inggris sebenarnya baru berusia 15 tahun.
Namun, gadis ini harus menghadapi ketanyaan pahit setelah dirinya dinyatakan mengalami menopause dini.
Baca Juga: Menopause Dini Bisa Terjadi di Usia 30-an, Simak Penyebabnya!
Menopause, sebagai kondisi di mana berhentinya perempuan memproduksi hormon reporduksi menyebabkan berhentinya menstruasi dan ketidakmampuan untuk melakukan reproduksi kembali.
Umumnya, menopause ini dialami oleh perempuan yang telah berusia 45 hingga 55 tahun dengan ditandai berhentinya fungsi-fungsi reproduksi yang telah disebutkan.
Tapi tenyata menopause ini bisa terjadi secara prematur atau dini. Meski jarang, menopause dini terjadi karena beberapa faktor;
1. Faktor keturunan. Perempuan dengan riwayat keluarga yang mengalami menopause dini akan memiliki risiko yang lebih tinggi.
2. Merokok. Perempuan perokok berisiko lebih cepat 2 tahun mengalami menopause daripada perempuan yang tidak merokok.
Baca Juga: Bolehkah Makan Pedas di Saat Sahur? Ini Penjelasan Ahli
3. Kemoterapi. Terapi ini berdampak merusak alat reproduksi semisal ovarium sehingga menyebabkan menstruasi berhenti selamanya atau hanya untuk sementara waktu. Risiko menopause dini bisa muncul.
4. Kelelahan. Perempuan dengan kelelahan ekstrem bisa lebih cepat mengalami menopause dini. Maka jaga tubuh jangan sampai kelelahan.
5. Pengangkatan rahim. Dapat menyebabkan percepatan menopause atau tidak berfungsinya alat-alat reproduksi.
Baca Juga: Bolehkah Makan Pedas di Saat Sahur? Ini Penjelasan Ahli
Menopause dini disebutkan telah memengaruhi sekitar 5% wanita, menurut Departeman Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat ata HHS. Menopause dikatakan 'dini' ketika terjadi pada wanita di bawa usia 40 tahun.
Lihat postingan ini di Instagram
Disebutkan oleh HHS, merokok, jenis obat tertentu atau perawatan tertentu bisa memicu menopause dini. Namun, dalam kasus Annabelle, dokter tidak yakin akan penyebabnya.
Annabelle mengaku telah mendapatkan dukungan dari sekelompok wanita yang mengalami kondisi serupa.
Meski begitu, saat membagikan ceritanya baru-baru ini di program BBC Breakfast, gadis yang tinggal di UK itu mengaku belum sepenuhnya 'berdamai' dengan kondisinya. Ia mengaku hancur.
"Saya merasa benar-benar sendirian. Ini benar-benar membuat saya frustasi. Mengapa saya? Ini adalah misteri besar tentang apa yang terjadi di dalam tubuh saya," lanjutnya kepada BBC yang dikutip dari Foxnews.
Kini Annabelle harus mengonsumsi pil hormon untuk mengendalikan beberapa gejalanya. (*)
Source | : | BBC |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar