GridHEALTH.id - Sebagian orang pasti menganggap HIV merupakan penyakit yang berbahaya dan mematikan.
Berbeda dengan Nina Martinez (35), seorang pengidap HIV yang tertular pada saat menjalani transfusi darah di usia 6 minggu pada 1983.
Walau dirinya dibayangi penyakit mengerikan ini, Nina Martinez ternyata membuat 'gebrakan' baru dalam sejarah medis.
Baca Juga: Tergoda Perawatan Vampire Ala Kim Kardashian, Dua Wanita Malah Kena HIV
Martinez menjadi pengidap HIV pertama yang mendonorkan ginjalnya untuk dicangkok.
Melansir dari Daily Mail, diketahui penerima transplantasi ginjal tersebut juga seorang pengidap HIV.
Awalnya Nina Martinez akan menyumbangkan ginjal pada temannya, namun temannya meninggal sebelum menjalani serangkaian tes kesehatan.
Baca Juga: Awalnya Pilek dan Stres Berat, Lalu Wanita Ini Tak Dapat Berkedip Selama 5 Minggu Hingga Susah Makan
Tetapi Martinez tidak mundur begitu saja, ia tetap mendonorkan ginjalnya bagi pengidap HIV lainnya.
Hingga akhirnya dia mendatangai Universitas Johns Hopkins untuk menjalani operasi cangkok ginjal.
Martinez mengatakan kepada Associated Press bahwa dia ingin membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain, dan melawan stigma seputar infeksi HIV.
"Banyak orang berpikir seseorang dengan HIV seharusnya terlihat sakit," papar Martinez yang mengatakan gal tersebut kepada The Associated Press sebelum operasi Senin.
Baca Juga: Anak Ini Harus Gunakan Mata Buatan Seumur Hidup Setelah Ibunya Temukan Titik Putih di Mata
"Ini pernyataan yang kuat untuk menunjukkan kepada orang seperti saya yang cukup sehat untuk menjadi donor organ," tambahnya.
Sejak 2016, terdapat 116 transplantasi ginjal dan hati telah dilakukan di A.S. sebagai bagian dari studi penelitian, menurut United Network for Organ Sharing (UNOS) yang mengawasi sistem transplantasi.
Satu pertanyaan adalah apakah menerima organ dari seseorang pengidap HIV menimbulkan risiko?
"Tetapi sejauh ini tidak ada masalah keamanan," kata kepala petugas medis UNOS, Dr. David Klassen.
Baca Juga : Gegara Minum Es Teh, Pria Ini Didiagnosis Derita Gagal Ginjal Padahal Tak Punya Riwayat Penyakit Ginjal
Segev Hopkins mengatakan transplantasi ginjal hari Senin adalah yang pertama di dunia.
Dokter awalnya ragu-ragu untuk mengizinkan pengidap HIV untuk menyumbangkan ginjalnya, karena khawatiran ginjal mereka yang tersisa akan berisiko bagi kesehatannya di kemudian hari karena pengaruh obat-obatan HIV juga virus HIV yang diidap.
"Tetapi obat anti-HIV yang teranyar lebih aman dan lebih efektif," kata Segev.
Timnya baru-baru ini mempelajari kesehatan ginjal dari 40.000 orang HIV-positif dan menyimpulkan bahwa pengidap HIV yang terkontrol dengan baik dan tidak ada penyakit yang merusak ginjal lainnya seperti tekanan darah tinggi, "Secara umum, ginjal dari donor yang hidup bertahan lebih lama," tambah Dr Niraj Desai, ahli bedah Hopkins yang merawat penerima donor ginjal Nina Martinez.
Baca Juga : Masih Makan Daging Ayam Seperti Ini? Waspada 4 Penyakit Kronis Membanyangi!
Jika lebih banyak pengidap HIV mendonorkan organnya, itu membantu lebih dari pasien HIV-positif yang membutuhkan ginjal.
Nina Martinez adalah seorang konsultan kesehatan masyarakat yang tertarik menjadi donor hidup bahkan sebelum transplantasi antar pengidap HIV dimulai.
"Saya tahu saya mungkin sama sehatnya dengan seseorang yang bukan pengidap HIV yang sedang dievaluasi sebagai donor ginjal," kata Martinez.
Baca Juga : Emilia Clarke 'Mother of Dragons' Alami Aneurisma Otak, Bisa Sebabkan Pendarahan Pada Otaknya
"Aku tidak pernah yakin akan apa pun."
Namun tekad bulat Nina Martinez sebagai pendonor transplantasi ginjal ini merupakan niat yang mulia dan berhasil mencetak sejarah. (*)
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar