GridHEALTH.id - Hubungan Marion Jola dengan sang kekasih, Julian Jacob sepertinya semakin erat dan sering diperbincangkan.
Hubungan ini pun didukung oleh kedua orangtua Marion Jola, bahkan bagi sang ayah yang katanya sulit luluh hatinya.
"Papa keliatannya cocok sama yang ini (Julian Jacob)," ujar Maron Jola saat ditemui di suatu wawancara di televisi.
Bahkan sang ibu mendukung Marion Jola dan Julian Jacob untuk menikah muda.
Namun usulan sang ibu ini ditampik oleh wanita yang kerap disapa Lala ini.
"Nikah muda bukan prioritas aku. Saat ini aku masih pengen berkarir dulu. Aku akan nikah saat sudah siap semuanya, mungkin di usia 27 tahun," tegasnya.
Sepertinya penyanyi berusia 18 tahun ini mengetahui bahaya dan dampak nikah muda terhadap kesehatan reproduksi wanita.
Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), nikah muda memiliki banyak dampak negatif bagi wanita.
Baca Juga: Atasi Stres Dengan Cokelat, Zaskia Sungkar Bisa Makan Sampai 1 Pack
Menurut International Woman’s Health Coalision, wanita yang menikah muda berisiko untuk terkena masalah reproduksi, HIV, dan infeksi menular seksual lainnya (IMS).
Hubungan seksual pada usia muda dikaitkan dengan nyeri fisik dan komplikasi terkait kehamilan, seperti fistula kebidanan.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kematian, Luna Maya Ditemukan Pingsan Karena Kelelahan
Berikut ini resiko atau bahaya yang mengancam gadis di bawah umur saat hamil di usia muda:
1. Organ reproduksi untuk gadis dengan umur di bawah 20 tahun ia belum siap untuk berhubungan seks atau mengandung.
Jika terjadi kehamilan berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat).
Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.
Bahkan 60% lebih wanita yang melahirkan di usia muda mungkin meninggal pada tahun pertama kehidupan daripada mereka yang lahir dari ibu yang berusia lebih dari 19 tahun, dan keluarga lebih cenderung menjadi miskin dan tidak sehat.
2. Kondisi sel telur pada gadis dibawah 20 tahun, belum begitu sempurna, sehingga dikhawatirkan bayi yang dilahirkan mengalami cacat fisik.
3. Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi virus.
Selain itu, BKKBN juga menyebutkan 50% pasangan yang menjalani nikah muda akan mengalami perceraian.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Sindrom Mongolisme, Bisa Memiliki Keturunan dan Berprestasi
Sebuah studi terbitan Journal of Social and Personal Relationship tahun 2012 mengatakan bahwa 25 tahun adalah batas usia paling ideal untuk menikah.
Sementara itu, Biro Sensus AS tahun 2013 melaporkan bahwa usia ideal menikah adalah mulai usia 27 tahun untuk perempuan dan 29 untuk pria.
Baca Juga: Sakit Perut Hingga Keracunan Saat Puasa, Penyebabnya Kesalahan Saat Memasak
Di usia ideal inilah wanita akan memiliki pemikiran yang lebih rasional, lebih bahagia, bahkan rumah tangga disinyalir akan langgeng seumur hidup.
Mungkin itulah faktor yang membuat Marion Jola tidak meletakkan nikah muda sebagai prioritasnya saat ini.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | ncbi,BKKBN,iwhc.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar