GridHEALTH.id - Kabar duka datang dari keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono, pasalnya sang istri, Ani Yudhoyono telah berpulang pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.
Bejuang melawan kanker darah dan dirawat intensif selama 4 bulan di National University Hospital (NUH), Singapura sempat membuat kondisi kesehatan Ani Yudhoyono mengalami naik turun.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Perjalanan Panjang Jatuh Bangun Melawan Leukemia
Setelah disalatkan pada Sabtu siang lalu di Masjid Istiqomah, KBRI Singapura, rencananya jenazah Ani Yudhoyono akan disemayamkan di Cikeas pada Minggu (2/6/2019), dan dikebumikan di TMP Kalibata.
Sebelum meninggal, Ani Yudhoyono sempat melewati masa-masa kritis melawan kanker darah jenis leukemia.
Namun ada beberapa hal yang digadang merupakan fakta dan mitos selama penyembuhannya.
1. Ani Yudhoyono dapat kalung kesehatan
Terlihat dari unggahan di laman akun media sosial milik istri mantan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono yang memperlihatkan tulisan tangan dan hadiah dari penggemar tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Tom Suhalim, Dipl. Phyt, ND, ahli naturopati dari Klinik Pro-V mengatakan bahwa berbagai keluhan yang berkaitan dengan peredaran darah bisa diatasi dengan gelang maupun kalung kesehatan ini.
Ketika diuji dengan foto aura, gelang dan kalung kesehatan yang mengandung magnetik ini menunjukkan hasil positif.
"Aura orang yang mengenakan benda tersebut jadi lebih besar. Aura yang membesar membuat seseorang lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan penyakit," sebut Tom.
Yang harus diingat, pengaruh medan magnet tidak sama pada tiap orang.
"Semua tergantung kondisi pemakainya, jadi, hasilnya jangan disamaratakan," tambahnya.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Wafat, Penyakitnya Dari Batu Empedu Hingga Leukemia
Meski begitu, Dr. Erwin dan Tom Suhalim mengingatkan masyarakat agar waspada.
"Tidak semua orang cocok mengenakan gelang atau kalung kesehatan ini. Seharusnya orang yang hendak menggunakannya diperiksa terlebih dahulu," kata Dr. Erwin.
Seperti yang dikutip dari Gridhealth.id, kalung kesehatan tak ubahnya mirip dengan gelas kesehatan yang juga disinyalir dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
"Gelang kesehatan katanya bisa melancarkan aliran darah, mengobati diabetes melitus, melancarkan stroke, bahkan beberapa penyakit kanker. Ya kalau dipikirkan enggak mungkin.
Kalau misalnya dia sudah darahnya kental, kemudian sudah ada hipertensi, kencing manis, penggunaan gelang atau kalung apa pun tidak akan menyembuhkan. Tetap harus diobati," demikian kata dr Sahat Aritonang, Sps, MsiMed, FINS, FINA, dokter spesialis saraf dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya seperti dikutip dari Gridhealth.id.
Selain itu, durasi mengenakan gelang dan kalung kesehatan juga harus diperhatikan. Banyak orang yang salah kaprah dengan mengenakan benda itu terus-menerus.
2. Ani Yudhoyono dilarang minum air yang sudah terbuka selama 2 jam
Salah satunya adalah aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh Ani Yudhoyono, antara lain air minum dalam kemasan.
"Teman-teman Memo selama dirawat. Karena Memo tidak boleh minum air yang sudah 2 jam terbuka, jadi dicari botol kecil yang tidak sampai 2 jam habis," tulis Annisa di snapgramnya.
Annisa pun mengunggah air kemasan yang selama ini diminum oleh Ani Yudoyono.
Ke depannya, Anissa ingin sang Ibu mertua mengonsumsi air zam-zam.
"Ada ga ya zam-zam dalam kemasan botol kecil yg bisa dibeli di Indonesia. Biasa kalau lagi umroh / haji suka ada di Saudi Arabia," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Wafat, Penyakitnya Dari Batu Empedu Hingga Leukemia
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Perjalanan Panjang Jatuh Bangun Melawan Leukemia
Sayangnya dalam snapgram tersebut Annisa tidak menjelaskan alasan Ani tidak boleh meminum air yang sudah terbuka selama lebih dari 2 jam.
Ternyata aturan yang diberikan oleh Ani Yudhoyono ini sudah pernah diumumkan oleh Health Marketing Director, Danone AQUA, dr. Pradono Handojo MHA.
Dalam sebuah wawancara, dr. Pradono menyatakan bahwa air yang diminum kemasan memang harus disimpan dengan baik agar tidak terkontaminasi.
Bukan sekedar kontaminasi air, tapi juga cahaya dan udara, yang sama-sama bisa menumbuhkan bakteri.
"Kontaminasi air putih dalam kemasan memang bisa terjadi dari udara luar dan saat Anda minum. Karena saat minum, air bekas mulut akan masuk kembali ke botol," kata Pradono, Jumat (27/6/2014).
"Sehingga akan lebih baik jika langsung menghabiskan air putih di kemasan, termasuk yang berisi 1.500 mililiter dalam 2 sampai 3 jam," sambungnya, melansir dari Intisari.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Wafat, Sebelum Meninggal Sengaja Dibuat Tidur, Bagian Dari Pengobatan Kanker?
Bahkan, menurut Titisari Raharjo, Senior Brand Executive Suntory Garuda Beverage, minuman kemasan botol misalnya yang sudah dibuka dan disimpan untuk diminum kembali esok hari, bisa menimbulkan efek yang tak diinginkan.
"Kalau minuman diletakkan dalam suhu ruang dengan kondisi terbuka tutupnya, bakteri yang masuk tidak bisa dikontrol," ungkapnya kepada Kompas Female.
Walaupun air sendiri tidak mempunyai masa kadaluwarsa, botol atau gelas plastik yang digunakan untuk mengemasnya itu yang dapat mengalami 'kebocoran' bahan kimia ke dalam air dan memengaruhi keseluruhan rasa.
3. Ani Yudhoyono jalani transplantasi susmsum tulang belakang
Sempat dikabarkan bahwa Ani Yudhoyono akan menjalani transplantasi sumsum tulang belakang dengan donornya adalah Pramono Edhie Wibowo, adik kandungnya.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit untuk diobati.
Leukemia dapat disembuhkan menggunakan metode yang dinamakan bone marrow transplant (BMT) atau transplantasi sumsum tulang belakang.
Baca Juga : Ibu Ani Yudhoyono Idap Kanker Darah, SBY: 'Saya Harus Dampingi Istri Seperti Dulu Ia Dampingi Saya 10 Tahun'
Dilansir dari laman Mayo Clinic, transplantasi sumsum tulang adalah prosedur penanaman sel-sel induk darah yang sehat ke dalam tubuh untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak atau sakit.
Transplantasi sumsum tulang juga disebut transplantasi sel induk bahkan disebut juga dengan cangkok sumsum tulang belakang.
Sebelum menjalani transplantasi, penderita leukemia perlu mendapatkan kemoterapi dosis tinggi dan terapi radiasi.
Hal ini dilakukan untuk menghancurkan sel-sel induk yang rusak di sumsum tulang dan menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak akan menyerang sel-sel induk baru setelah transplantasi.
Baca Juga : Ibu Ani Yudhoyono Derita Kanker Darah, Asalkan Pengobatan Tepat Penyakit Ini Bisa Disembuhkan!
Transplantasi sumsum tulang memiliki risiko serius, bahkan beberapa komplikasi dapat mengancam jiwa.
Tetapi bagi sebagian orang, itu adalah harapan terbaik untuk penyembuhan dari penyakit leukimia atau kehidupan yang lebih panjang.
Namun karena kondisi Ani Yudhoyono yang sempat drop, rencana cangkok susmsum tulang belakang belum sempat dilakukan Ani Yudhoyono. (*)
Source | : | Mayo Clinic,Gridhealth.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar