GridHEALTH.id - Untuk penderita diabetes tipe 2, mungkin akan rutin mengonsumsi obat diabetes.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh (pankreas) tidak dapat menghasilkan jumlah insulin yang dibutuhkan, untuk mengubah makanan menjadi energi.
Baca Juga: Ayah Dewi Perssik Meninggal Karena Komplikasi Diabetes, Saatnya Beralih ke Gaya Hidup Bebas Gula
Kadang-kadang juga, tubuh sebenarnya memproduksi lebih banyak insulin daripada yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menjaga glukosa darah dalam kisaran normal, namun sel-sel tubuh justru tahan terhadap efek insulin.
Para ilmuwan percaya bahwa diabetes tipe 2 disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kekurangan insulin dan resistensi insulin.
Mereka semakin percaya, bahwa kontribusi setiap faktor yang menyebabkan diabetes bervariasi dari orang ke orang.
Untuk menjaga keseimbangan gula darah ini, penting untuk mengonsumi obat khusus.
Baca Juga: Wow, Ini Obat Termahal Dunia, Harganya Tembus Rp30,5 Miliar!
Obat diabetes ini bertujuan untuk mengontrol gula darah seseorang. Tapi tahukah, obat diabetes terdiri dari berbagai macam jenis.
Tiap jenis obat diabetes juga memiliki indikasi dan kontraindikasi tertentu.
Sebelum mengonsumsi obat diabetes, kita baiknya mengetahui nama obat diabetes, bagaimana cara mengonsumsinya, dan kemungkinan efek samping yang ditimbulkan.
Baca Juga: Tak Disangka, Manusia Menelan 2.000 Partikel Plastik Setiap Harinya!
Berikut aturannya menurut Joslin Diabetes Center.
1. Biguanida
Terdiri dari metformin (Glucophage), metformin cair (Riomet), dan metformin rilis (Glucophage XR, Fortamet, Glumetza).
Aturan pakai: Metformin, diminum 2 kali sehari saat sarapan dan makan malam. Metformin rilis, diminum sekali sehari di pagi hari.
Cara kerja: Mengurangi jumlah glukosa yang dilepaskan dari hati.
Baca Juga: 5 Tanda Ketidaksuburan Ini Ternyata Sering Diabaikan Para Wanita
Efek samping: Kembung, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan (biasanya dalam beberapa minggu pertama konsumsi).
2. Sulfonylureas
Terdiri dari Glimepiride (Amaryl), Glyburide (Diabeta, Micronase), Glipizide (Glucotrol, Glucotrol XL) dan Micronized glyburide (Glynase).
Baca Juga: Anak Sehat Tak Hanya Ditandai oleh Fisiknya Saja, Cek Juga Kesehatan Mentalnya
Aturan pakai: Konsumsi saat makan, 1-2 kali sehari.
Cara kerja: Merangsang pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin, setelah makan.
Efek samping: Glukosa darah rendah, kadang-kadang ruam kulit, sakit perut.
3. Meglitinides Repaglinide (Prandin) dan Derivat D-Phenylalanine Nateglinide (Starlix)
Aturan pakai: Kedua obat ini harus diminum saat makan. Jika tidak makan, maka baiknya jangan konsumsi obatnya.
Cara kerja: Merangsang pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin setelah makan.
Baca Juga: Wajib Ada di Rumah, Telur Dinobatkan Jadi Super Food yang Sarat Manfaat Bagi Kesehatan
Efek samping: Dapat menyebabkan glukosa darah rendah.
4. Alpha-glucosidase Inhibitor
Terdiri dari Acarbose (Precose) dan Miglitol (Glyset)
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Manfaat Durian Untuk Kesuburan Wanita
Aturan pakai: Konsumsi saat suapan pertama makan. Jika tidak makan, maka jangan mengonsumsi obat ini.
Cara kerja: Memperlambat penyerapan karbohidrat ke aliran darah setelah makan.
Efek samping: Kembung, diare, sakit perut.
5. Pil Kombinasi
Terdiri dari Pioglitazone & metformin) (Actoplus Met), Glyburide & metformin (Glucovance), Glipizide & metformin (Metaglip), Sitagliptin & metformin (Janumet), Saxagliptin & metformin (kombiglyze), Repaglinide & metformin (Prandimet), Pioglitazone & glimepiride (Duetact).
Aturan pakai: Tanyakan pada dokter untuk aturan tepatnya, biasanya diminum sekali sehari.
Cara kerja: Menggabungkan cara kerja masing-masing pil yang digunakan dalam kombinasi.
Baca Juga: Hati-hati, Ini Dia Tiga Penyebab Tak Lancar Menyusui ASI
Efek samping: Beberapa pil kombinasi dapat menyebabkan kadar glukosa darah rendah, jika salah satu obat yang terkandung dalam kombinasi memiliki efek ini. (*)
Source | : | Nakita.id,Diabetes.org.uk |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar