GridHEALTH.id - Mengidap penyakit langka nan mengerikan, wanita asal Thailand ini ramai dibicarakan.
Lam Phrai Si Nuan, wanita asal Thailand ini mengalami hal aneh terutama pada bagian buah dadanya.
Baca Juga: Mengapa Selama Masa Menyusui Payudara Bengkak dan Sering Sakit?
Melansir dari Kompas.com, Lam Phrai Si Nuan memiliki payudara yang besar hingga harus menggunakan kain yang dililitkan ke leher untuk menyangga payudaranya yang membengkak tanpa henti.
Bahkan, wanita asal Thailand ini menggunakan kruk atau tongkat untuk membantunya berjalan..
Wanita berusia 46 tahun itu mengatakan sudah memeriksakan diri ke dokter mengenai kondisi aneh tersebut.
Meski menampik dugaan tumor, dokter juga tidak bisa memperkirakan bagaimana payudara bisa tumbuh.
Namun menurut beberapa sumber, penyabab pembengkakan payudara ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
Peningkatan kadar hormon esterogen
Hormon esterogen memang lebih dominan pada wanita, hormon ini mengatur tingkat kesuburan pada wanita bahkan mentsruasi.
Sayangnya, hormon esterogen dapat menyebabkan payudara membengkak jika kadarnya tinggi.
Melansir dari WebMD, kadar esterogen umumnya naik saat masa pubertas, namun tak menutup kemungkinan esterogen akan meningkat di usia diatas 30 tahun.
Kadar estrogen yang tinggi terlihat pada wanita yang kelebihan berat badan.
Beberapa obat, seperti obat steroid, ampisilin, fenotiazin, dan tetrasiklin dapat meningkatkan kadar estrogen.
Nekrosis lemak payudara
Tak menutup kemungkinan, wanita yang mengalami pembengkakan payudara secara terus menerus dapat menyebabkan nekrosis lemak.
Nekrosis lemak payudara merupakan benjolan ini disebabkan oleh jaringan yang memar.
Kebanyakan nekrosis lemak hilang dengan sendirinya, tetapi rasa sakit dari nekrosis dapat diobati.
Fibroadenoma
Fibroadenoma biasanya dirasakan sebagai benjolan di payudara yang memiliki tekstur seperti karet, halus saat disentuh dan mudah bergerak di bawah kulit.
Jenis fibroadenoma ada 3, yaitu:
1. Fibroadenoma sederhana, sebagian besar fibroadenoma berukuran sekitar 1-3 cm dan disebut fibroadenoma sederhana. Ketika dilihat di bawah mikroskop, fibroadenoma sederhana akan terlihat sama.
2. Fibroadenoma kompleks, fibroadenoma yang kompleks dapat sedikit meningkatkan risiko terkena kanker payudara di masa depan.
3. Fibroadenoma raksasa, kadang-kadang, fibroadenoma dapat tumbuh hingga lebih dari 5 cm dan dapat disebut fibroadenoma raksasa.
Karena kondisi finansial, Lam Phrai tidak bisa mendapat pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisinya.
Ia pun berharap bisa mendapatkan donasi untuk membantu pengobatannya.
Kepada awak media, Lam Phrai mengatakan sudah merasakan ada perubahan pada payudara sejak tiga tahun lalu.
Namun, pertumbuhan pesat itu dia rasakan 8-9 bulan lalu.
Saat itu, payudara kirinya menjadi lebih besar hingga lima bulan lalu.
Payudara kanan juga membesar sehingga kini keduanya menjadi beban baginya.
Lam Phrai harus mengenakan pakaian berat yang diikat di leher demi menyokong payudara yang berat.
Imbasnya, Lam Phrai mengalami sakit punggung, bahu, dan leher.
Dia pun beberapa kali mengunjungi Rumah Sakit Phutthachinarat.
Baca Juga: Sarang Semut dari Papua Membuat Epy Kusnandar Lolos dari Vonis Kematian Karena Kanker Otak
Namun, dia masih tidak mengerti mengapa payudaranya terus membesar tidak terkontrol.
Salah satu dokter menerangkan, mereka bisa saja menghilangkan payudara itu.
Namun sebelumnya, mereka perlu tahu apa yang membuatnya menjadi sedemikian besar.
Lam Phrai sejatinya dijadwalkan untuk melakukan pemeriksaan pada 19 Juli.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth #gridnetworkjuara
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar