GridHEALTH.id - Setelah lama tak terdengar, penyakit difteri sempat menjadi momok mencekam bagi masayarakat Indonesia pada akhir tahun 2017 lalu.
Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria, yang menginfeksi tenggorokan dan saluran udara bagian atas, dan menghasilkan racun yang memengaruhi organ lain.
Baca Juga: Imunisasi Kok Dicicil? Padahal Imunisasi Simultan Berikan Banyak Manfaat bagi Anak
Penyakit ini memiliki onset akut dan karakteristik utama adalah sakit tenggorokan, demam rendah dan kelenjar bengkak di leher, dan toksin tersebut, dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan miokarditis atau neuropati perifer.
Penyakit ini menyebar melalui kontak fisik langsung atau dari bernafas dalam sekresi aerosol dari batuk atau bersin dari individu yang terinfeksi.
Baca Juga: Suntik DNA Ikan Salmon Demi Penampilan, Krisdayanti: Beauty is Pain, But I'm Happy
Menurut data WHO, difteri sering terjadi pada anak kecil, dan berakibat fatal pada 5-10% kasus difteri pada anak-anak.
Namun tak menutup kemungkinan jika penyakit menular ini juga dapat menyerang pada orang dewasa.
Cirinya adalah terbentuknya membaran berwarna kelabu pada area tenggorokan yang berlapis lendir pekat.
Baca Juga: Kabar Duka Datang dari Rossa, Soundman yang Menemaninya 18 Tahun Alami Serangan Jantung
Membran ini menyebabkan pasien mengalami batuk berat disertai rasa sesak yang dapat berujung kematian.
Dilansir dari Deherba.com, selain pengobatan medis dengan antibiotik dan antitoksin, difteri dapat diobati dengan alternatif lain.
Obat herbal berasal dari buah-buahan ini disebut mampu meningkatkan kelangsungan hidup dan penyembuhan penyakit difteri.
Baca Juga: Akui Lakukan Operasi Plastik Ribuan Dollar, Krisdayanti Ungkap Bagian Tubuhnya Dipermak Habis
1. Jus Nanas
Buah nanas mengandung bromelein yang sangat baik untuk antiradang dan membantu mengelupas sel-sel rusak pada area tenggorokan.
Nanas juga baik untuk membantu meluruhkan membran kelabu akibat difteri.
Senyawa dalam nanas meningkatkan imunitas karena mengandung antioksidan cukup tinggi.
2. Bawang Putih Segar
Kandungan minyak atsiri bekerja sebagai antibakteri dan antiradang.
Senyawa organosulfida secara aktif mampu meluruhkan membran kelabu.
Sementara kandungan lain seperti saltivine terbukti baik untuk memperbaiki kerusakan sel dan mengembalikan fungsi sel juga jaringan di area diniding tenggorokan.
Baca Juga: Kabar Duka Datang dari Rossa, Soundman yang Menemaninya 18 Tahun Alami Serangan Jantung
3. Jeruk Nipis dan Rosella
Campuran air rebusan bunga rosella dengan perasan jeruk nipis menghasilkan antitoksin yang mampu menetralisir racun dari bakteri Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans.
4. Mengkudu
Kandungan antitoksin xeronine dan flavonoid baik untuk mengatasi masalah tumpukan toksin dalam darah.
Kandungan antibiotik alami di dalamnya mampu bekerja aktif melawan bakteri.
Terdapat pula scolopetin dan terpenoid yang efektif meredakan peradangan dan membantu pemulihan sel pada tenggorokan.
Alternatif obat herbal tersebut dapat dijadikan pengobatan tunggal maupun pendamping pengobatan medis.
Nah keempat buah dan tanaman tersebut dipercaya dapat pulihkan kondisi seseorang yang mengidap difteri dan dapat mencegah penularan penyakit ini.
#gridhealthid #inspiringbetterhealth #gridnetwork
Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari Online dengan judul Jangan Remehkan Wabah Difteri yang Dapat Berujung Mati: Tanaman Murah Meriah Ini Disebut Bisa Menyembuhkannya!
Source | : | WHO,Intisari Online |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar