GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, penyakit hepatitis A yang menyerang warga Pacitan, Jawa Timur ditetapkan menjadi kejadian luar biasa (KLB).
Kabarnya, ada hampir ribuan warga Pacitan mengalami wabah hepatitis A, tepatnya sekitar 975 orang terserang wabah tersebut.
Namun, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jatim, Kohar Hari Santoso memastikan banyaknya warga di Trenggalek yang terserang Hepatitis A tidak ada hubungannya dengan wabah serupa yang terjadi di Kabupaten Pacitan.
"Kalau dilihat datanya, di Trenggalek kan mulai menyerang dari bulan Januari sampai Mei sementara di Pacitan bulan kemarin, jadi justru lebih dulu Trenggalek," kata Kohar, Selasa (2/7/2019), mengutip Tribunnews.
Selain itu, data yang dihimpun di Kabupaten Trenggalek adalah data dari rumah sakit, bukan temuan di lapangan seperti yang ditemukan di Pacitan.
Seperti diketahui, selama Januari hingga Mei 2019, sebanyak 227 penderita hepatitis A dirawat di RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek.
Para pasien rata-rata dirawat empat sampai tujuh hari. Kini masih tiga pasien menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut. Pasien hepatitis A terkahir masuk ke rumah sakit pada Minggu (30/6/2019).
Saat ini total pasien hepatitis dalam rentang bulan Januari sampai Mei adalah 303, termasuk 227 Hepatitis A sedangkan yang lain menderita hepatitis B dan hepatitis C.
Perlu diketahui, sebenarnya macam hepatitis tidak hanya 3 macam itu saja.
Menurut Southern Nevada Health District, ada 5 macam penyakit hepatitis itu dengan gejala yang cukup berbeda, diantaranya:
1. Hepatitis A
Hepatitis A disebarkan melalui kontak langsung dengan feses orang yang terinfeksi atau melalui kontaminasi tinja makanan atau air secara tidak langsung.
Ada vaksin untuk mencegah infeksi.
Gejalanya termasuk, demam, kelelahan, kehilangan selera makan, muntah, sakit perut, urine berwarna gelap, diare, kotoran berwarna tanah liat atau ringan, nyeri sendi, bahkan penyakit kuning.
2. Hepatitis B
Baca Juga: Tobat Karena Istri dan Anak, Indro Warkop Menyesal Seumur Hidup Geluti Hobinya Ini
Dapat hidup di luar tubuh setidaknya selama tujuh hari.
Selama waktu itu, virus masih mampu menyebabkan infeksi.
Virus hepatitis B dapat menyebar melalui darah, air seni, air mani, bahkan dari ibu ke bayinya segera atau segera setelah lahir.
Gejala hepatitis B akut dapat meliputi demam, kelelahan, kehilangan selera makan, sakit perut, penyakit kuning, nyeri sendi, mual, muntah, urine berwarna gelap, dan kotoran berwarna tanah liat.
Tes darah diperlukan untuk mendiagnosis virus hepatitis B, dan vaksinasi tersedia untuk melindungi orang yang berisiko tinggi terhadap infeksi.
3. Hepatitis C
Baca Juga: Mantan Suami Rita Sugiarto, Jacky Zimah Meninggal Dunia, Ageng Kiwi: Gulanya Menjalar ke Paru-Paru
Hepatitis C paling umum menyebar melalui paparan darah atau jarum yang terkontaminasi.
Virus dapat bertahan hidup di luar tubuh hingga empat hari.
Gejala dan perawatan hepatitis C mirip dengan jenis hepatitis B.
Baik hepatitis B dan hepatitis C meningkatkan risiko seseorang untuk kanker hati.
Lebih dari 90% orang yang memiliki infeksi hepatitis C kronis dapat disembuhkan dari infeksi mereka dalam waktu 8-12 minggu pengobatan dengan obat oral.
4. Hepatitis D
Hepatitis D dapat menyebar melalui darah yang terkontaminasi dan hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang memiliki penyakit tersebut.
Hepatitis D, yang dikenal sebagai 'delta hepatitis'.
Gejalanya mirip dengan hepatitis jenis lainnya.
5. Hepatitis E
Virus hepatitis E ditemukan di daerah terbelakang di dunia dan menyebar melalui liur dan feses
Hepatitis E menyebabkan hepatitis akut, yang biasanya hilang dengan sendirinya.
Namun, ini bisa lebih berbahaya pada wanita hamil yang berisiko tinggi mengalami gagal hati dan kematian.
Hepatitis E tidak menyebabkan infeksi kronis.
Jika sudah mengalami gejala hepatitis tersebut, segera konsultasikan pada dokter.
Yang terpenting adalah harus selalu menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan, dan selalu menjaga kebersihan sanitasi untuk mencegah penyebaran penyakit yang menjadi wabah di Pacitan dan Trenggalek.
Baca Juga: Anak Jadi Sehat dan Cerdas dengan Stimulasi Motorik Yang Tepat
#gridhealthid #gridnetworkjuara
Source | : | tribunnews,Southern Nevada Health District |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar