GridHEALTH.id - Jenazah yang diduga Thoriq Rizki Maulidan, warga Desa Sukowiryo, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang hilang saat mendaki Bukit Piramid Gunung Argopuro, ditemukan tersangkut di pohon.
Sebelumnya diketahui, Thoriq dinyatakan hilang saat turun dari bukit piramid.
Thoriq mendaki Gunung Argopuro bersama tiga temannya, Minggu (23/6/2019) pekan lalu.
Baca Juga: Tak Ada Tim Penyelamat, 3 Pendaki Gunung Tampomas Meninggal Akibat Kedinginan
Menurut Wakapolres Bondowoso Kompol David Subagio, setelah dilakukan pencarian akhirnya jenazah yang diduga Thoriq, ditemukan 75 meter dari titik pencarian sebelumnya.
"Kami lakukan evaluasi, akhirnya kita kembali lakukan pencarian lagi. Jadi titik ditemukannya korban ini belum pernah kami sisir. Dan medannya sangat sulit, kemiringannya 75 derajat,"ungkapnya.
Saat ditemukan Tim SAR, kondisi jenazah tersangkut di pohon.
"Dugaan kami, jika melihat posisi jenazah, korban ini terpeleset dari jalur pendakian," tambah David.
Terlepas dari insiden Thoriq ini, saat mendaki gunung juga ternyata berisiko terserang berbagai penyakit yang mematikan.
Baca Juga: Serangan Stroke Bisa Diprediksi 30 Hari Sebelumnya, Gangguan Kesehatan Ini Jadi Pertanda
Berikut catatan penyakit tersebut beserta penanganan yang dapat menyerang pendaki gunung atau bukit :
Frostbite
Melansir dari Mayo Clinic, Frostbite adalah cedera yang disebabkan oleh pembekuan kulit dan jaringan di bawahnya.
Gejala awal yang terjadi permukaan kulit akan terasa keras dan berwarna abu-abu putih serta terasa sakit.
Sedangkan jika makin parah bisa menjadi keras dan kaku seperti papan (mati rasa).
Frostbite paling umum terjadi pada jari tangan atau kaki, hidung, telinga, pipi dan dagu.
Penanganan yang harus dilakukan, pertama letakkan bagian yang sakit pada anggota tubuh lainnya yang hangat (ketiak atau selangkangan).
Baca Juga: Sadar Akan Bahaya Sampah Plastik, Rayi Sebut RAN Sering Bawa Tumbler Saat Manggung
Jangan menggosoknya karena mudah menyebabkan kematian jaringan kulit.
Agar lebih hangat rendam bagian tersebut di air hangat, tetapi jangan dekatkan langsung ke sumber api, lampu, atau batu panas, kerana akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.
Terakhir berikan makanan dan minuman hangat non alkohol. Jangan lupa semua proses ini harus dilakukan dengan steril.
Hipotermia
Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh secara teratur, terus menerus dan tanpa disadari sebelumnya.
Hipotermia bisa terjadi pada keadaan basah dan berangin di tempat yang dingin, ditandai dengan suhu tubuh yang menurun, rasa lelah, sulit bicara, dan pikiran yang tidak terkendali.
Baca Juga: Obsesi Leher Panjang bak Jerapah, Wanita Ini Gunakan Cincin Logam hingga Tulangnya Lemah
Pertolongan pertama yang harus dilakukan yaitu mencoba membuat badan hangat kembali misalnya dengan ganti pakaian basah dengan yang kering atau pakai beberapa lapis baju untuk menghangatkan.
Lalu istirahat dalam kantong tidur (sleping bag) untuk mengurangi pengeluaran panas tubuh.
Juga beri makanan dan minuman hangat agar suhu tubuh cepat kembali.
Heat stroke
Heat stroke merupakan kebalikan dari hipotermia, yaitu disebabkan oleh suhu yang tinggi sehingga tubuh kekurangan cairan.
Meski biasanya terjadi di tempat yang panas dalam waktu yang lama, penyakit ini bisa juga menyerang saat kita mendaki gunung.
Baca Juga: Obsesi Leher Panjang bak Jerapah, Wanita Ini Gunakan Cincin Logam hingga Tulangnya Lemah
Sama halnya dengan berolahraga mendaki gunung juga pasti mengeluarkan keringat.
Ketika tubuh tidak diimbangi cairan yang memadai saat mendaki tentu bisa memicu terjadinya heat stroke.
Pertanda terkena penyakit ini umumnya didahului dengan dehidrasi.
Suhu tubuh yang meningkat tidak terkendali, keringat berkurang, sangat haus, sesak nafas, sakit kepala, sampai tidak sadarkan diri.
Umumnya didahului dengan dehidrasi.
Baca Juga: Ini Dia 2 Koleksi Motor Custom Jokowi, Punya Hobi Naik Motor Ternyata Bermanfaat Bagi Kesehatan
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan ialah membawa korban ke tempat teduh, lindungi dari panas matahari, dinginkan kepala korban dengan kompres air dingin, dan beri minum air putih.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar