GridHEALTH.id - Pembicaraan tentang manfaat gadget oleh anak-anak masih menjadi topik diskusi yang menarik bagi orangtua.
Di satu sisi, gadget memang dapat menjadi sarana pembelajaran dan hiburan bagi anak.
Disisi yang lain, penggunaan gadget juga dapat menimbulkan beberapa risiko negatif.
Baca Juga: Anak Jadi Sehat dan Cerdas dengan Stimulasi Motorik Yang Tepat
Pada hari ke-3 acara Festival Ibu dan Buah Hati 2019 yang diselenggarakan oleh Komunitas Ibu Cerdas di Emporium Pluit Mall, Jakarta, Jumat (5/7/2019) yang berkerjasama dengan GridHEALTH.id, masalah ini juga sempat didiskusikan.
Ditemui oleh GridHEALTH.id, Mona Ratuliu selaku pembicara pada diskusi tersebut memberikan pandangannya tentang pengunaan gadget pada anak ini.
Menurutnya penggunaan gadget untuk anak di bawah 2 tahun belum dianjurkan, kecuali gadget dikenalkan sebagai teknologi untuk menelepon, memotret foto dan merekam video.
Untuk fungsi lain seperti sosial media dan game sebaiknya dikenalkan saat anak diatas 2 tahun.
"Untuk anak dibawah 2 tahun durasinya masih nol, jadi disarankan untuk tidak main gadget," kata Mona.
"Kecuali, memperkenalkan fungsi-fungsinya. Misalnya Handphone Bisa digunakan untuk menelepon eyang gitu, bisa buat kalkulator, foto, atau video saat liburan. Munkin di atas 2 tahun mulai ada durasi-durasi tertentu." jelasnya.
Saat ditanya berapa usia yang aman anak diberikan gadget, Mona berpendapat tergantung kebijakan keluarga dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
"Tergantung value keluarga masing-masing. Tapi, kalau anakku sih waktu SMA baru pegang Handphone sendiri itupun karena anaknya punya kebutuhan," terang istri Indra Brasco ini.
Selain itu, untuk konten yang diberikan, Menurut Mona, orangtua bisa mengontrolnya dengan mengunggah konten-konten yang dibutuhkan anaknya terlebih dahulu.
"Mungkin misalnya gini, kita ngebolehin anak kita nonton Youtube konten-konten tertentu, di download aja kontennya jadi kalo gak ada wifi anaknya tetap bisa nonton. Jadi, anaknya gak buka Youtube cuma buka konten-konten yang sudah di download," kata Mona.
Terlalu sering memberikan gadget kepada anak memang bukan hal yang bijak, karena jika berlebihan bisa membuat dampak negatif bagi saraf kognitif dan motorik pada anak.
Mengutip dari omicsonline.org, seorang peneliti telah melakukan penelitian tentang bagaimana dampak gadget pada keterampilan kognitif dan motorik anak-anak.
Dampak negatif akibat terlalu sering menggunakan gadget pada anak, ia bisa terkena defisit perhatian hingga depresi ketika masa kecil.
Anak bisa mengalami gangguan defisit perhatian Defisit Perhatian atau Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan mental.
Ini merujuk pada masalah seperti memerhatikan, aktivitas berlebihan atau memiliki kesulitan mengendalikan perilaku yang tidak sesuai.
Baca Juga: Jenny Artis K-POP Terpaksa Hengkang dari Grup DIA Saat Promosi NEWTRO, Tulangnya Melunak!
Ini dapat terjadi pada anak-anak dan menyebabkan mereka menjadi gelisah, tidak dapat fokus, dan mudah terganggu.
Perubahan perilaku ini dapat menyebabkan masalah di sekolah atau di rumah juga.
Terlalu banyak menggunakan gadget juga dapat menyebabkan depresi pada anak-anak dari usia tertentu.
Depresi masa kecil atau depresi masa kanak-kanak adalah penyakit medis yang sangat umum dan parah yang memengaruhi perilaku anak secara negatif cara berpikir dan bertindak.
Ini juga menyebabkan masalah kesehatan mental pada anak-anak di masa kanak-kanak dan remaja.
Mereka mungkin bertindak depresi atau kita dapat melihat gejala terburuk dalam beberapa hari.
Untuk itu, kita perlu membiasakan anak kita untuk tidak terlalu sering bermain gadget.
Baca Juga: Inilah Fase Erupsi Gigi Susu dan Tetap Anak Sesuai Usia, Gigi Susu Kunci Sehat dan Cantik
Ajaklah anak mengenal dunia luar dengan bermain dengan teman atau mengajak ke tempat-tempat bermain supaya anak tidak mengalami ketergantungan bermain gadget.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | GridHealth.ID,omicsonline.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar