Walau skoliosis ini sering disepelekan, namun pada ibu hamil yang mengalami skoliosis parah dapat mengalami kesulitan pernapasan.
Hal ini disebabkan oleh adanya pergeseran tulang akibat tumpukan berat beban janin yang sedang tumbuh.
Melansir dari CLEAR Scoliosis Institute, skoliosis pada ibu hamil juga dapat menyebabkan risiko lebih tinggi untuk menginduksi persalinan atau menjalani operasi sesar.
Namun, walau skoliosis ini nampak berbahaya, rupanya skoliosis pada ibu hamil tidak memengaruhi bentuk tulang bayi, maupun kelahiran mati (sudden infant death syndrome).
Untuk mengurangi rasa sakit pada ibu hamil yang menderita skoliosis, CLEAR Scoliosis Institute menyarankan untuk mengurangi jumlah dan intensitas latihan selama trimester ketiga.
Akan tetapi jika ibu hamil mengalami skoliosis yang bertambah parah saat masa kehamilan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada OB/GYN atau terapis untuk menangani permasalah kelainan tulang tersebut.
Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, 7 Jenis Virus yang Bisa Sebabkan Kanker
Selain pengaruh skolisosi, Ratna Galih pun rupanya berniat untuk memiliki anak perempuan sehingga membuatnya mengikuti program bayi tabung tersebut.
Source | : | Instagram,Mayo Clinic,IVF Australia,clear-institute.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar