GridHEALTH.id - Daerah ketiak memang memiliki struktur kulit yang berbeda dengan area tubuh lain.
Ketiak merupakan bagian kulit sensitif sehingga membutuhkan perawatan serta perhatian lebih seperti pemakaian deodoran.
Baca Juga: Jangan Asal Deodoran, yang Mengandung 4 Bahan Ini Bisa Buat Kulit Ketiak Iritasi
Namun tak jarang ketika memakai deodoran muncul masalah yang umum dialami.
Misalnya rasa gatal pada kulit ketiak, timbul bintik-bintik merah, hingga berubahnya warna kulit ketiak menjadi kehitaman.
Bila masalah tersebut muncul itu pertanda terjadinya iritasi pada kulit ketiak.
Dokter Melyawati Hermawan, SpKK selaku dermatologis yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia Jakarta (PERDOSKI JAYA) mengatakan, kulit ketiak yang menghitam bisa jadi merupakan tanda iritasi kronis.
"Tandanya bisa macam-macam. Tidak hanya merah, gatal, bisa jadi gejala terakumulasi jadinya (kulit) gelap. Beruntus gatal itu juga bisa tanda iritasi," kata Mely saat jumpa pers pada acara "Dove Sensitive Deodorant Media Gathering" di Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019).
Baca Juga: Benarkah Teknik Buteyko Breathing Bisa Bikin Tidur Enak? Ini Jawaban Pakar
Menurutnya, kondisi kulit yang sensitif lebih mudah dimasuki zat iritan (kimia) dari pada kulit pada umumnya.
Ketika banyak zat iritan masuk, maka akan terjadi peradangan pada kulit sensitif tersebut.
Sehingga selain gejala-gejala tadi akan muncul, kulit juga akan terasa panas dan memerah.
Meski, orang-orang yang memiliki kondisi kulit sensitif cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalaminya.
Bukan berarti seseorang yang tak memiliki kondisi kulit sensitif tidak akan mengalaminya.
"Daerah ketiak unik, karena lebih tipis dan lebih sering tergesek daripada area kulit lain. Jadi sekalipun kulit tidak terlalu sensitif, bisa saja kulit ketiaknya iritasi ketika terkena deodoran," ujarnya.
Sehingga, seseorang yang memiliki kulit ketiak sensitif harus lebih cermat membaca kandungan deodoran yang akan digunakan.
Menurut Mely, bahan yang paling sering menyebabkan iritasi adalah parfum.
Baca Juga: Studi: 80% Anak Indonesia Kekurangan Omega 3, Ini Dampaknya Bagi Tumbuh Kembang
Sehingga, hindari deodoran dengan kandungan parfum bagi pemilik kulit sensitif.
"Setiap orang berbeda keluhannya. Tapi untuk yang kulit sensitif, parfum akan membuat kulit iritasi dan kulit terasa terbakar," ujarnya.
Hindari juga menggunakan deodoran dalam kondisi basah, seperti setelah selesai mandi.
Baca Juga: Dijenguk Baim Wong, Agung Hercules Hanya Bisa Bergumam, Tangannya Dicium Oleh Suami Paula Verhoeven
Perlu diketahui, kondisi ketiak yang basah atau lembap justru memicu substansi yang membuat kulit menjadi iritasi.
Penggunaan deodoran justru disarankan dilakukan di malam hari, ketika ketiak dalam kondisi bersih, kering, dan produksi keringatnya sedikit.
Sebab, ketika kita mengaplikasikan deodoran pada kulit ketiak, target deodoran sebetulnya bukanlah kulit melainkan kelenjar keringat yang ada di dalamnya.
"Kalau pakai semalaman, produk sudah masuk ke dalam, sehingga menjaga keringat tidak sampai ke permukaan," tutur Mely.
Terakhir, hentikan penggunaan deodoran beberapa waktu jika terjadi iritasi yang dirasa parah.
"Jadi, jangan dipaksakan jika sudah gatal, beruntus, dan lainnya," kata Mely.
Bila iritasi ketiak belum juga pulih, segera lakukan tindakan medis dengan konsultasi ke dokter.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar