GridHEALTH.id - Kutil memang kerap kali membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri.
Benjolan kecil ini bisa saja tumbuh di mana saja, bahkan dapat mengganggu aktivitas sseseorang yang mengalaminya.
Baca Juga: Begini Cara Menghilangkan Fibroma dan Kutil di Kulit Tanpa Operasi
Kutil juga biasanya muncul pada bagian kulit yang kerap bergesekan dengan kulit atau pakaian.
Bagian yang sering muncul antara lain kelopak mata, leher, ketiak, bagian bawah payudara dan pangkal paha.
Dikutip dari webMD, pertumbuhan kutil disebabkan oleh beberapa jenis virus yang disebut Human papillomavirus (HPV).
HPV menginfeksi lapisan atas kulit, biasanya memasuki tubuh di area kulit yang pecah. Virus ini menyebabkan lapisan atas kulit tumbuh dengan cepat, membentuk benjolan kasar pada permukaan kulit.
Baca Juga: Sempat Dipacari Ahmad Albar, Begini Pesona Cut Keke Tetap Cantik Di Usia 45 Tahun
Kutil dapat hilang sendiri dalam beberapa bulan atau tahun. Tapi sebagian orang yang memilikinya merasa tidak nyaman sehingga mencari cara agar dapat mnghilangkannya.
Namun, ternyata ada metode yang cukup aneh untuk menghilangkan kutil, yaitu dengan cara membungkusnya dengan selotip atau lakban.
Baca Juga: Cuaca Panas Saat Musim Haji, Alas Kaki Wajib Dipakai Tapi Sandal Jepit Bukan Pilihan!
Meskipun hasil penelitian ini mengatakan lebih efektif digunakan untuk anak-anak dan remaja, daripada digunakan untuk orang dewasa.
"Penggunaan selotip/lakban tampak menjanjikan sebagai perawatan yang aman dan tidak mengancam untuk anak-anak," tulis penulis Dean R. Focht III, MD, seorang peneliti pediatrik dengan Pusat Kesehatan Angkatan Darat Madigan, Tacoma, Washington.
Dalam studinya, Focht membandingkan terapi menggunakan krioterapi dan terapi menggunakan lakban pada 51 pasien antara usia 3 dan 22 tahun.
Sementara 26 pasien diobati dengan selotip, 25 diberi krioterapi.
Hasilnya, lakban memenangkan krioterapi; 85% pasien selotip bebas wart, dibandingkan dengan 60% kelompok krioterapi.
Baca Juga: Suzanna Meninggal Usai Minum Susu, Benarkah Cairan Putih Ini Sebabkan Kematian Ratu Film Horor?
Faktanya, sebagian besar kutil yang dibungkus lakban ini hilang dalam waktu 28 hari, sementara sebagian besar kutil yang diobati dengan krioterapi membutuhkan dua perawatan, berjarak setidaknya dua minggu.
Tapi ingat penanganan kutil dengan lakban ini tidak untuk kutil di daerah genital.
Cara menerapkan metode 'lakban' ini juga cukup mudah.
- Potong selembar lakban dan tutupi kutil dengan lakban.
- Diamkan perban lakban pada kutil itu selama 6 hari. Jika lakban terlepas, pasang lagi dengan yang baru.
Baca Juga: Hampir Berusia 73 Tahun, Ahmad Albar Punya Anak Lagi dari Istri Kedua yang Jauh Lebih Muda
- Setelah 6 hari lepaskan lakban, lalu rendam daerah kutil di dalam air.
- Kemudian gosok perlahan permukaan kutil dengan kain kasar atau batu apung. Diamkan terbuka selama sehari.
- Keesokannya, ulangi proses ini sampai kutil hilang, tapi tidak lebih dari 2 bulan.
Mudah bukan?
Sementara menggunakan metode 'lakban' bisa membuat kutil hilang, penelitian tidak menunjukkan bukti nyata menggunakan lakban mampu menghilangkan kutil lebih cepat daripada jika dibiarkan sendiri hilang dengan sendirinya.
Menggunakan lakban untuk kutil mungkin aman.
Tapi jika kulit sangat tipis atau rapuh, berhati-hatilah saat melepaskan lakban.
Baca Juga: Kaki dan Paha Bengkak Selama Bertahun-Tahun, Wanita Ini Akhirnya Bangga Bisa Pakai Celana Pendek
Perlu diingat, jika tidak yakin dengan metode ini, atau tidak yakin apa yang menonjol di kulit kutil atau bukan, sebaiknya periksakan ke dokter kulit.
Begitu pula jika "terapi" lakban untuk kutil ini tidak hilang dalam waktu 8 hari atau 2 minggu, sebaiknya segera menghubungi dokter kulit.
Untuk kutil di daerah genital, langsung memeriksakan ke dokter kulit dan kelamin, jangan coba-coba melakukan penanganan sendiri, termasuk dengan cara ini.
Baca Juga: Cara Meghan Markle Gendong Archie Dikritik, Begini Cara Menggendong Bayi Di Bawah Usia 3 Bulan
Artikel ini sudah tayang di Nakita.id dengan judul Ternyata Kutil Dapat Dihilangkan Dengan Lakban, Ini Caranya. Buktikan!
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar