GridHEALTH.id - Nasib nahas menimpa Presenter dan bintang YouTube asal Inggris, Emily Hartridge.
Ia meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis yang terjadi di London, Inggris, Jumat (12/7/2019) lalu.
Wanita berusia 35 tahun itu dikabarkan mengalami kecelakaan fatal saat skuter yang dikendarainya bertabrakan dengan sebuah truk di bundaran Battersea, London Barat Daya.
Baca Juga: Bupati Demak Alami Patah Tulang Pinggul Akibat Kecelakaan di Tol Batang, Begini Pengobatannya
“Emily telah terlibat dalam satu kecelakaan kemarin dan meninggal dunia. Kami semua sangat mencintainya dan dia tak akan pernah terlupakan,” demikian kabar duka yang diunggah di akun Instragram Emily Hartridge, Minggu (14/7/2019).
Mengutip Antara dari laporan The Guardian yang mengabarkan bahwa insiden yang menewaskan Emily Hartridge ini merupakan kecelakaan fatal pertama yang melibatkan skuter listrik, atau e-scooter, di Inggris.
Perlu diketahui, mengendarai e-scooter atau Segway, Go-Ped, dan sejenisnya di jalan umum Inggris, adalah ilegal karena alat transportasi personal itu dianggap sebagai kendaraan yang tidak laik jalan.
Namun, jutaan orang mengendarainya di kota-kota seluruh Eropa dan AS.
Melihat kejadian tersebut, menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2018 menyebutkan setiap tahun tercatat 1,35 juta orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia.
Baca Juga: Rumus CERDIK Dari Kemenkes Bantu Warga Hidup Berkualitas di Hari Tua
Artinya, setiap 24 detik terdapat satu orang kehilangan nyawa di jalanan di seluruh dunia ini.
WHO menambahkan, hanya dalam kurun waktu tiga tahun jumlah korban tewas di jalan raya bertambah 100.000 orang.
Baca Juga: Ajudan Iriana Jokowi Semampai dan Cantik, Usia 33 Tahun dan Belum Menikah, Andai Dia Tahu …..
Kini, kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuh utama manusia dengan rentang usia lima hingga 29 tahun.
"Seluruh angka kematian ini merupakan harga yang tak sepadan dengan mobilitas manusia," kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Di Eropa tercatat sebanyak 9,3 angka kematian di jalan raya untuk setiap 100.000 warga.
Fakta lain yang disebutkan dari laporan ini adalah lebih dari separuh korban tewas adalah para pejalan kaki dan pengendara kendaraan roda dua.
Melansir WebMD, ada berbagai penyebab korban kecelakaan lalu lintas tidak bisa tertolong. Namun yang paling sering adalah pendarahan di kepala yang cukup parah atau geger otak dan pendarahan di dada yang bisa mematikan dalam hitungan menit.
Baca Juga: Dikira Tidur Ternyata Meninggal, Ini Deretan Artis yang Meninggal Saat Syuting, Apa Penyebabnya?
Secara umum, akibat pendarahan di kepala akan mengalami sakit kepala parah, mual, muntah, kelumpuhan pada satu bagian tubuh, kejang tiba-tiba, mati rasa, gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta adanya pendarahan dari telinga.
Seseorang yang mengalami kecelakaan motor biasanya akan mengalami cedera di kepala akibat benturan yang keras.
Baca Juga: Studi: Di Indonesia Hanya 13,2% Lansia yang Tergolong Sehat & Bugar
Karena itulah orang bermotor diwajibkan untuk menggunakan helm yang bisa melindunginya dari benturan keras di kepala.
Tak hanya di kepala, pendarahan di dada juga sangat mematikan, bisa membanjiri paru dan mendorong jantung tak bisa berfungsi normal. Korban bisa mengalami Pneumothoraks atau Hemathoraks. (*)
#gridhealthis #inspiringbetterhealth
Source | : | Antara,WebMD,who.int |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar