GridHEALTH.id - Banyak yang belum tahu, bahwa orang yang tidak merokok ternyata dapat menjadi seorang perokok pasif.
Hal itu terjadi bila orang tersebut sering berada dan beraktivitas ditempat yang terpapar asap rokok.
Jika itu terjadi, sebaiknya kita harus lebih wasapada dan menghindarinya karena seorang perokok pasif memiliki risiko kesehatan yang sama bahayanya dari perokok aktif.
Baca Juga: Ingin Berhenti Merokok, Ikuti Tips 5 D Bebas Rokok Berikut Ini
Melansir dari WebMD, penelitian telah menunjukkan bahwa bukan perokok yang tinggal dengan perokok memiliki peningkatan risiko 24% untuk mengembangkan kanker paru-paru jika dibandingkan dengan bukan perokok aktif.
Diperkirakan 3.000 kematian akibat kanker paru-paru terjadi setiap tahun di AS yang menimpa perokok pasif.
Menurut Department of Health & Human Services, State Government of Victoria, Australia, asap tembakau di dalam ruangan cenderung menggantung di udara dan tidak keluar begitu saja.
Asap panas naik, tetapi asap tembakau mendingin dengan cepat, yang menghentikan pendakian ke atas, ini karena asap lebih berat daripada udara, asap mulai turun.
Seseorang yang merokok berat di dalam ruangan menciptakan awan asap rendah yang tidak bisa dihembuskan oleh anggota rumah tangga lain selain bernapas.
Asap tembakau mengandung sekitar 7.000 bahan kimia, terdiri dari partikel dan gas, lebih dari 70 di antaranya diketahui menyebabkan kanker.
Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Silent Stroke Minim Gejala Tapi Picu Demensia
Senyawa seperti amonia, belerang dan formaldehid mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Senyawa ini sangat berbahaya bagi orang dengan kondisi pernapasan seperti bronkitis atau asma.
Tak hanya dapat mengalami kanker paru, orang yang tidak pernah merokok yang hidup dengan orang yang aktif merokok memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai penyakit terkait tembakau dan risiko kesehatan lainnya, termasuk:
1. Risiko penyakit jantung dan stroke
Baca Juga: Perawatan Kecantikan dan Anti Penuaan dengan Menggunakan Darah Donor, Berani Coba?
Ada bukti konsisten bahwa orang yang tidak merokok, yang tinggal di rumah tangga yang berasap, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke daripada mereka yang tidak merokok.
Perokok pasif memiliki darah lebih lengket dan cenderung menggumpal, sehingga meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk serangan jantung dan stroke.
2. Antioksidan dalam tubuh rendah
Ada bukti bahwa merokok pasif dikaitkan dengan rendahnya tingkat vitamin antioksidan dalam darah, sehingga dapat memicu perkembangan penyakit dalam tubuh.
3. Mengacaukan aliran darah
Hanya 30 menit terpapar asap rokok dapat mempengaruhi bagaimana pembuluh darah mengatur aliran darah, ke tingkat yang sama dengan yang terlihat pada orang yang merokok.
4. Penyempitan pembuluh darah
Paparan jangka panjang terhadap perokok pasif dapat menyebabkan perkembangan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah).
Baca Juga: Anaknya Kembar Tapi Beda Wajah, Ini Kabar Terbaru Artis FTV Kadek Devi
5. Risiko kanker lainnya
Ada semakin banyak bukti bahwa merokok pasif dapat meningkatkan risiko kanker sinus hidung, kanker tenggorokan, kanker laring, kanker payudara, gejala pernapasan jangka panjang dan pendek, kehilangan fungsi paru-paru, dan penyakit paru obstruktif kronis di antara orang yang tidak merokok.
Solusinya, jangan dekat-dekat dengan perokok, dan sejatinya justru yang perokok aktif lebih toleransi dengan tidak merokok di sekitar perokok pasif.
Jangan sampai apa yang dilakukan membuat orang di sekitarnya terancam dengan asap rokok yang sangat mematikan. (*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | WebMD,betterhealth.vic.gov.au |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar