GridHEALTH.id - Dehidrasi adalah kondisi dimana tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh terasa lemas, karena tubuh kekurangan cairan untuk menjalankan fungsi normalnya.
Tak hanya terjadi pada orang dewasa saja, kondisi ini rawan terjadi pada bayi, bahkan bayi akan sering menangis jika ia merasa kekurangan cairan.
Hal itu dikarenakan metabolisme tubuh bayi sangatlah sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami dehidrasi meskipun kehilangan cairan dalam minuumlah sedikit.
Jika tak ditangani secara cepat, dehidrasi pada bayi dapat berakibat fatal.
Penyebab dehidrasi yang paling umum terjadi pada bayi adalah demam, diare dan gejala muntah-muntah yang parah.
Baca Juga: Nunung Rela Jadi Kurir Hingga Pakai Narkoba Demi Keluarga, Inilah Risiko Fatal Narkoba bagi Wanita
Melansir dari Mayo Clinic, adapun tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi di antaranya :
- Mulut dan lidah yang kering
- Tidak mengeluarkan air mata saat menangis
- Popok bayi yang kering meski telah dipakai selama tiga jam
- Mata dan pipi yang terlihat cekung
- Mendadak lesu dan mudah marah atau merajuk.
Jika bayi mengalami hal-hal tersebut, orangtua haruslah waspada dan bergegas untuk segera menanganinya.
Berikut adalah cara-cara menangani bayi yang mengalami dehidrasi sesuai kondisi:
1. Berikan bayi banyak cairan
Berilah bayi yang mengalami dehidrasi banyak ASI. Bila sudah ada tambahan susu formula, juga dapat diberikan pada sang bayi kapanpun ia mau.
Baca Juga: Mulai Usia 40 Disarankan untuk Deteksi Dini Kerusakan Otak, Ini Alasannya
Jangan mengencerkan susu formula bayi dengan banyak air, lebih baik jika memberikannya beberapa teguk air putih untuk membuatnya terhidrasi.
2. Berikan bayi minuman elektrolit (oralit)
Bagi bayi yang sedang mengalami diare atau sering buang air besar, berikan satu sendok teh oralit setiap 1-2 menit dalam waktu 1 jam.
Minuman tersebut akan membantu menggantikan cairan, garam, dan gula yang hilang dari tubuh si bayi.
Jangan berikan jus buah, terutama jika bayi mengalami dehidrasi karena diare dan muntah-muntah.
3. Berikan penghilang rasa sakit
Jika bayi tidak mau minum karena kemungkinan tenggorokannya terasa sakit ketika menelan, bisa diberikan parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan rasa sakit.
Baca Juga: Sempat Beri Wejangan 'Jauhi Narkoba', Jefri Nichol Tertangkap Konsumsi Ganja 6,01 Gram di Rumahnya
Parasetamol dan ibuprofen boleh dikonsumsi bayi yang berusia 3 bulan dan setidaknya memiliki berat badan 4-5 kg.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker jika tidak yakin berapa banyak takaran yang seharusnya diberikan.
Baca Juga: Nunung Akui Lari Ke Narkoba Karena Derita Depresi Psikosomatis, Benarkah Sulit Sembuh?
4. Jaga bayi agar tetap dingin
Saat cuaca panas, bawa bayi ke tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari.
Jangan lupa untuk terus memberikan minum padanya, baik berupa ASI, susu formula, ataupun air putih.
Baca Juga: Jangan Makan Pisang di Malam Hari Kalau Tak Mau Alami Gangguan Kesehatan Ini
Namun pastikan, kondisi yang dimaksud tidak membuat bayi sampai kedinginan hingga menggigil.
Jika langkah-langkah penanganan di atas sudah dilakukan namun sang bayi belum kunjung sembuh, segeralah mengunjungi dokter anak.
Baca Juga: Yuk Terapkan 5 Diet Sehat Bagi Penderita Diabetes Agar Gula Darah Tetap Terjaga
Akan lebih baik jika bayi segera ditangani dan dibawa ke rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan yang intensif dari dokter yang lebih mengetahui cara tepat untuk menanganinya.
(Arshinta Eka Putri)
Source | : | Mayo Clinic,ichrc.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar