Hasilnya, lebih dari separuh (56 %) dari wanita itu melaporkan tingkat kepuasan dengan kegiatan seksual terakhir dan 52 % melaporkan memiliki aktivitas seksual dengan pasangannya selama tahun lalu.
"Lazim bagi wanita untuk mengalami masalah dengan tidur dan fungsi seksual selama dan setelah menopause," kata King.
Meski, ia belum bisa bicara apakah hubungan antara keduanya juga berlaku untuk pria atau wanita muda. Tetapi riset lain menemukan hubungan lebih luas.
Termasuk studi dari yang diterbitkan di jurnal menopause 2015, di mana mahasiswi yang tidur cukup di malam hari memiliki kadar rangsangan organ kelamin lebih tinggi keesokan harinya.
Masalah tidur kerap memburuk seiring bertambahnya umur dan hal itu juga menyebabkan gejala penyakit termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan depresi.
Agar tidur secara mandiri berhubungan dengan kepuasan seksual serta keduanya disebabkan oleh faktor-faktor lain, periset melakukan dua perhitungan berbeda menyesuaikan hal-hal seperti penyakit kronis, usia, status perkawinan, status merokok, penggunaan antidepresan dan kadar stres tinggi.
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar