GridHEALTH.id - Demam berdarah dengue (DBD) bisa terjadi kapan saja, terlebih di daerah tropis dan subtropis seperti di Indonesia.
Penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk aedes aegypti ini tak jarang dapat menyebabkan kematian bagi korbannya.
Baca Juga: Hampir Mirip DBD, Begini Ciri Cikungunya yang Menyerang Puluhan Warga Bogor
Seperti yang terjadi di Thailand baru-baru ini.
Melansir dari Oriental Daily, seorang pramugari berusia 25 tahun dikabarkan meninggal dunia setelah mendapatkan gigitan nyamuk aedes aegypti.
Sebelumnya, wanita bernama Apitchaya Jareondee ini diketahui menderita demam tinggi dan sakit kepala hebat setelah mendapatkan gigitan nyamuk.
Setelah dilarikan ke Rumah Sakit Lanna di Chiang Mai, utara Thailand. Dokter mendiagnosanya menderita demam berdarah.
Sayangnya, demam berdarah yang di deritanya itu berkembang hingga menyebabkan infeksi serius, pendarahan hebat, hingga kegagalan organ.
Baca Juga: Sangsi Ini Akan Didapatkan Dokter Yang Menghamili Dewi Sanca, Jika Memang Benar Dia Dokter
Wanita yang bekerja sebagai Pramugari di Thai Lion Air ini, akhirnya meninggal dunia setelah 3 hari dirawat di rumah sakit.
Sepupu almarhum kemudian mengatakan bahwa mereka sekarang akan lebih berhati-hati lagi dan akan melakukan pencegahan ekstra dengan menutup semua jendela dan tinggal di dalam rumah untuk mencegah gigitan nyamuk.
Baca Juga: Pangkas Habis Rambut Irisih Bella Akibat Rontok, 5 Makanan Ini Sehatkan Rambut Ibu Hamil
Untuk diketahui penyakit DBD akan menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan organ tubuh bahkan menyebabkan kematian seperti yang dialami pramugari asal Thailand tersebut.
Melansir dari Mayo Clinic, komplikasi utama yang sering terjadi saat terserang demam berdarah adalah kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening.
Selain itu, ada juga pendarahan organ dalam yang ditandai dengan mimisan, gusi berdarah, badan mudah memar tanpa sebab, hingga BAB berdarah.
Baca Juga: Gunakan Foto Cantik Untuk Menipu, Wajah Nenek Ini Bikin Syok Mas Yusuf yang Akan Menikahinya
Nah, perdarahan di dalam organ tersebut lambat laun dapat menyebabkan syok akibat tekanan darah yang menurun drastis dalam waktu singkat.
Syok disini bukan berarti kaget, tetapi sudah sampai tahap yang lebih parah.
Jika itu yang dialami, artinya penyakit demam berdarah sudah masuk kategori dengue shock syndrome (DSS).
Ini adalah jenis demam dengue yang paling parah dan bisa menyebabkan gagal jantung dan gagal ginjal, Bahkan kemungkinan berujung pada kematian.
Baca Juga: Demi Menikahi Wanita Transgender, Sigit Rela Meninggalkan Istri dan Ananknya
Ditahap ini pasien demam berdarah dengue bisa mengalami kebocoran plasma.
Belajar dari kisah pramugari di atas, ada baiknya kita mulai waspada dan melakukan berbagai pencegahan untuk menghindari penyebaran penyakit demam berdarah ini.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Mayo Clinic,Suar.ID |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar