Studi lainnya juga menunjukkan, bahwa bakteri sebenarnya tetap ada pada permukaan sabun batang, maupun sabun cair. Meskipun demikian, tidak ada bukti yang membuktikan bahwa bakteri yang menempel itu menjadi sumber penyebab penyakit ataupun infeksi pada tubuh.
Melansir laman Kompas.com yang mengutip Centre for Disease Control and Prevention, pada penggunaan sabun cair, lebih baik untuk membuang kemasan botol plastik setelah digunakan untuk meminimalisir bakteri. Jika digunakan kembali, cucilah terlebih dahulu sebelum mengisinya kembali dengan sabun cair.
Baca Juga: Konsumsi Vitamin yang Tepat, Asam Laktat Penyebab Pegal dan Linu Dapat Diubah jadi Energi
# Sabun batang lebih ramah lingkungan
Sabun batang hanya perlu dibungkus menggunakan kertas, berbeda dengan sabun cair yang mengharuskan dikemas dengan botol dari plastik.
Tentu saja, bungkus kertas lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan botol plastik yang digunakan untuk mengemas sabun cair.
Selain itu, pompa pada sabun cair tak jarang membuat jumlah sabun yang dikeluarkan terlalu banyak, sehingga membuat limbah air sabun yang dihasilkan juga semakin banyak dan semakin berisiko mencemarkan lingkungan.
Source | : | Kompas.com,Oliver Thom Bath and Home,Whyy.org |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar