GridHEALTH.id – Kebiasaan menggantung baju di dalam ruangan sepertinya umum dilakukan saat ini.
Tidak adanya kebun ataupun ruangan terbuka lainnya untuk menjemur pakaian sehabis dicuci, menjadi alasan utama.
Baca Juga: Tak Disangka, Sepatu dan Pakaian Ternyata Bisa Jadi Penyebab Leukemia pada Anak
Tapi tahukah, bahwa kebiasaan menggantung atau menjemur baju di dalam ruangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan?
Baca Juga: Manfaat Beras Ragi Merah Ampuh Menurunkan Kadar Kolesterol 'Jahat'
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Mackintosh School of Architecture di Skotlandia, menemukan bahwa menjemur pakaian di dalam ruangan akan meningkatkan kelembaban udara sampai 30%.
Berdasarkan survei terhadap 100 rumah yang dilakukan, hampir tiga perempat rumah memiliki tingkat kelembaban yang bisa memicu pertumbuhan kuman dan tungau.
Melansir laman Independent.co.uk, The Asthma Society of Ireland telah mengeluarkan peringatan tentang bahaya menjemur pakaian di dalam ruangan.
"Lingkungan lembab mendorong tumbuhnya jamur yang dapat melepaskan 'biji' yang disebut spora," ucap Pheena Kenny, perwakilan The Asthma Society of Ireland, mengutip Independent.co.uk.
Spora yang tumbuh ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Apalagi, spora atau jamur seringkali tak kasat mata atau sulit ditemukan oleh mata telanjang.
Biasanya orang yang menghirup spora akan terbantu berkat sistem kekebalan tubuh dengan batuk atau bersin, sehingga tak membuat spora masuk lebih jauh ke dalam tubuh.
Namun jika tak memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan sensitif, seseorang akan mengalami reaksi alergi yang berbeda.
"Bagi beberapa orang dengan asma yang sensitif terhadap spora jamur, itu dapat bertindak sebagai pemicu, menyebabkan gejala asma menjadi lebih buruk," lanjut Kenny menjelaskan bahwa spora Aspergillus fumigatus dapat menyebabkan infeksi paru-paru.
Baca Juga: Sakit Punggung Bukan Tanda Penyakit Ginjal, Ketahui Mitos Lain Tentang Gagal Ginjal Ini
Selain itu, melansir laman Thesun.co.uk, menjemur pakaian dalam ruangan juga berisiko menempelkan polutan atau polusi dalam ruangan yang membuat racun berbahaya masuk ke dalam tubuh.
”Efek polusi udara luar pada kesehatan sudah banyak diketahui, tetapi udara beracun di rumah juga bisa menjadi pembunuh yang tidak terlihat, terutama bagi 5,4 juta orang dengan asma di Amerika,” ucap Dr. Andy Whittamore, kepala klinik di Asthma UK dikutip dari thesun.co.uk.
Baca Juga: 4 Gejala Seseorang Sedang Mengalami Stres, Salah Satunya Mudah Marah
Menjemur pakaian di dalam ruangan tak hanya berisiko bagi penderita asma, melainkan juga berisiko pada lansia, bayi, anak-anak, penderita eksim, dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tak hanya menyebabkan kuman, tungau, spora dan polusi dalam ruangan masuk ke dalam tubuh, menjemur pakaian dalam ruangan juga berisiko menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
Selain berkembang biak pada genangan air, nyamuk juga kerap hinggap di pakaian yang dijemur dalam ruangan, terutama pada pakaian bekas pakai. Sebab, nyamuk diyakini sangat menyukai aroma keringat manusia.
Nyamuk yang berkembang biak ini dapat menyebakan munculnya penyakit demam berdarah dengue (DBD), yang berasal dari gigitan nyamuk aedes aegypti.
Baca Juga: Sabun Cair dan Sabun Batang, Manakah yang Lebih Baik Digunakan?
Itulah dampak buruk dari menjemur pakaian dalam ruangan.
Karenanya, kebiasaan menjemur pakaian haruslah dihentikan sedari sekarang.(*)
Source | : | Kompas.com,thesun.co.uk,independent.co.uk |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar