GridHEALTH.id - Air Susu Ibu (ASI) adalah merupakan makanan terbaik bagi bayi, sebab di dalamnya terkandung komponen nutrisi yang tak dimiliki makanan atau minuman lainnya.
Namun apa jadinya jika seorang ibutidak bisa memberikan ASI pada bayi karena masalah yang tidak bisa dihindari.
Baca Juga: Hari Menyusui Sedunia, Para Ibu Bisa Cuti Untuk Memberi ASI si Kecil
Hal itu tentu akan membuat kesehatan dan perkembangan si kecil akan terganggu.
Seperti yang dialami seorang ibu asal Malaysia yang tidak bisa memberikan ASI pada bayinya lantaran dirinya koma saat mengandung buah hatinya.
Dilansir dari Bharian.com.my, Seorang bayi perempuan berhasil dilahirkan melalui operasi sesar setelah sang ibu jatuh koma ketika masih hamil.
Sudah sejak dalam kandungan, bayi itu harus melalui masa-masa yang berat.
Sejak masih berusia 2 bulan berada di dalam kandungan sang ibu yang bernama Kamareeah, si bayi hanya bisa bergantung pada susu yang dimasukkan melalui selang dari leher ibunya.
Baca Juga: Kenali Gejala Gangguan Mental, Jika Diabaikan Bisa Timbulkan Keinginan Bunuh Diri
Sang ibu jatuh koma setelah mengalami kejang dan sawan, kemudian tumor yang dideritanya semakin membesar.
Bahkan, kelahiran bayi bernama Farah Hanis itu merupakan sebuah keajaiban.
Pasalnya, selama bayi itu masih dalam kandungan, sang ibu terus-menerus menjalani proses perawatan, yang bisa saja berdampak pada janin dalam kandungannya.
Setelah lahir pun, nasib bayi itu masih terancam sampai akhirnya seorang dokter baik hati rela memberikan hal berharga untuk si bayi, yakni ASI-nya sendiri.
Diketahui dokter tersebut bernama Siti Nur Aqila Mohd Khairul Adnan (32), dimana ia rela memberikan ASI-nya atas dasar rasa keibuan.
Baca Juga: Ashanty Pakai Baju Ketat Hingga Terlihat Lekuk Tubuh, Inilah Bahaya yang Mengintai Tubuh Wanita
“Saya menyampaikan keinginan itu kepada suami namun dia meminta saya bersabar lebih dulu, sementara itu saya menghubungi ayah Farah Hanis untuk meminta kebenarannya.
“sudah dua bulan bayi itu hanya minum susu formula, keinginan saya dipersetujui, dan sejak dua minggu lalu, Farah Hanis sudah menjadi ‘anak perempuan’ saya,” ungkapnya.
Tak tanggung-tanggung dokter baik hati itu memberikan ASI-nya setiap minggu.
Kini, setelah bayi Farah mendapatkan ASI dari Siti, kondisi bayi itu pun membaik.
Kulit Farah Hanis juga menunjukkan sedikit perubahan yang mana kini kelihatan lebih kenyal dan halus kerana khasiat ASI.
“Insya-Allah, saya akan terus memberikan ASI kepadanya sehingga mencapai satu usia yang cukup untuk tidak minum ASI lagi,” kata ibu kepada tiga cahaya mata itu.
Melihat peristiwa diatas, donor ASI memang biasa dilakukan dibeberapa negara.
Tetapi dalam melakukan donor tersebut ternyata tidak bisa sembarangan, wanita pendonor wajib melakukan skrining terlebih dahulu.
Melansir dari milkbankne.org, berikut adalah syarat-syarat bagi wanita yang ingin mendonorkan ASI-nya:
- Sehat jasmani dan rohani.
- Tidak memiliki kontraindikasi menyusui (misalnya karena penyakit atau infeksi tertentu).
- Sedang menyusui bayi yang usianya kurang dari enam bulan dan pasokan ASI untuk bayinya sendiri sudah tercukupi.
- Tidak ada riwayat transfusi darah atau tranplantasi (cangkok) organ atau jaringan dalam waktu 12 bulan terakhir.
- Tidak merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang yang bisa memengaruhi bayi.
- Tidak memiliki riwayat penyakit HIV, hepatitis B, hepatitis C, CMV (cytomegalovirus), dan sifilis.
- Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi HIV, hepatitis B, hepatitis C, CMV, dan sifilis.
- Tidak memiliki pasangan seksual yang rutin menerima transfusi darah, konsumsi obat-obatan terlarang, perokok, atau minum alkohol.
- Kondisi payudara sehat, tidak ada mastitis atau infeksi yang rentan menular.
- Sudah dinyatakan bersih dari HIV, hepatitis B, hepatitis C, CMV, dan sifilis melalui tes.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Suar.ID,milkbankne.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar