GridHEALTH.id – Satu hal yang harus kita pahami, batuk adalah reaksi tubuh.
Jadi batuk bukan penyakit, melainkan salah satu bentuk daya tahan tubuh. Baik melawan penyakit yang masuk, atau adanya sesuatu hal yang tak diinginkan (merugikan tubuh) masuk ke tubuh melalui kerongkongon.
Dengan bahasalain, batuk adalah kawan kita.
Baca Juga: Rasakan Manfaat Sunat, Bocah Ini Tenang Saat Alat Vitalnya Dioperasi dan Malah Lakukan Hal Ini
Batuk memang kerap dialami oleh semua orang di semua lapisan usia.
Karenanya di masyarakat banyak informasi mengenai batuk.
Sayangnya tak sedikit informasi yang dipercaya masyarakat itu adalah bohong alias hoax.
Salah satunya adalah ramuan alami tradisional untuk sembuhkan batuk. Yaitu campuran kecap dan perasan jeruk nipis.
Dikutip dari Kompas.com, pakar farmasi Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, M.Si, Apt., menegaskan bahwa faktanya larutan jeruk nipis dan kecap sebenarnya tidak menyembuhkan batuk itu sendiri, entah itu akibat virus maupun bakteri.
Menurut Sumali, jeruk nipis berkhasiat sebagai obat penurun panas dan mengatasi suara serak akibat tenggorokan gatal, yang mungkin menjadi gejala lain yang mengikuti batuk.
Jadi larutan ini hanyalah bermanfaat untuk meredakan gejala penyertanya saja.
Sumali melanjutkan, penambahan kecap pada air jeruk hanya untuk mengurangi keasaman dari air jeruk nipis dan tidak memiliki manfaat tertentu untuk batuk dan gangguan pernapasan lainnya.
Melihat pernyataan ini bukan berarti kita dilarang untuk mengonsumsi air jeruk nipis yang dicampur kecap, tetapi hal ini membuat kita mengetahui akan khasiat ramuan tersebut.
Baca Juga: Wanita Tak Bisa Hamil Akibat Kanker Serviks? Mitos, Ketahui 5 Mitos Lain Tentang Kanker Serviks Ini
Selain dengan kecap, ternyata ada juga kombinasi ramuan yang bisa kita coba untuk meredakan gejala batuk ini.
Dikutip dari college.mayo.edu, James Steckelberg M.D, dokter dari Mayo Medical School menyatakan kalau air jeruk nipis bisa dikombinasikan dengan madu untuk meredakan gejala batuk.
Beberapa penelitian menyebutkan kalau rasa manis pada madu bisa memicu produksi air liur dan lendir untuk melembabkan tenggorokan.
Untuk membuat ramuan herbal batuk ini, bisa memeras setengah potong buah lemon atau jeruk nipis lalu campur dengan air hangat sebanyak 100 ml.
Setelah tercampur, tuangkan 2 sendok makan madu ke dalamnya. Minum selagi hangat untuk merasakan khasiatnya pada tenggorokan.
Selain itu, banyak orangtua yang meyakini dan menyebarkan informasi bahwa susu menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak lendir dan memperparah batuk anak.
Dr. Ian Balfour-Lynn, dari Royal Brompton Hospital London mengatakan, "Memang, banyak orang percaya susu harus dihindari karena menyebabkan penyakit pernapasan, bahkan pilek."
Padahal para dokter dan ahli dari Royal Brompton Hospital di London, mengatakan hal itu tidaklah benar.
Mereka malah menyarankan bahwa anak-anak harus diberi susu karena mengandung banyak vitamin dan mineral yang mampu menyehatkan tubuh, serta berguna untuk menjaga kesehatan tulangnya.
Susu dipercayai memperparah batuk anak karena biasanya, sehabis mengonsumsi susu akan terasa sensasi lendir atau cairan lengket di mulut.
Lendir ini terasa, karena susu adalah emulsi, sedangkan air liur mengandung senyawa yang membuatnya lebih lengket dan cepat menyatu dengan emulsi, sehingga ini dapat menyebabkan lendir yang tebal.
Baca Juga: Tak Hanya Hangatkan Tubuh, Ini 9 Manfaat Dibalik Minum Air Hangat di Pagi Hari saat Perut Kosong
”Ini mungkin menjelaskan mengapa begitu banyak orang berpikir ada lebih banyak lendir yang diproduksi, padahal sebenarnya itu adalah agregat dari emulsi susu yang mereka sadari ada di mulut dan tenggorokan mereka,” ucap Dr. Balfour-Lynn.
Dr. Balfour-Lynn juga mengatakan bahwa tekstur susu memang dapat membuat sebagian orang merasakan lendir dan menyebabkan konsistensi air liur menjadi lebih tebal, namun ini bukanlah lendir yang dihasilkan saat batuk.
Jadi, tak ada alasan lagi bagi orangtua menghentikan atau melarang anaknya mengonsumsi susu saat batuk.
Sebab, susu mengandung berbagai kandungan gizi seperti kalori, kalsium dan vitamin yang penting untuk pertumbuhan anak-anak. (*)
Source | : | Kompas.com,Daily Mail,WebMD,GridHealth.ID,college.mayo.edu |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar