GridHEALTH.id - Sebuah kejadian mencekam menimpa seorang remaja yang rentang usia masih sangat panjang untuk melanjutkan hidup.
Remaja laki-laki yang kini menginjak usia 17 tahun mengalami hal mengerikan dan divonis kehilangan indera penglihatan dan pendengaran untuk selamanya.
Berawal dari apa yang ia makan sejak 10 tahun lalu, di mana usia baru 7 tahun, membuatnya harus merasakan gelap dan sunyinya dunia ini.
Berdasarkan keterangan ibunya kepada Telegraph, remaja bernama Jake ini setiap hari makan makanan enak yang sering digandrungi anak-anak lain.
Menurut ibunya, Jake hanya doyan makan sosis, roti tawar, daging olahan, dan keripik selama 10 tahun terakhir.
Makanan-makanan enak yang tergolong junk food itu pun sudah seperti makanan pokok bagi Jake.
Hingga pada akhirnya di usia Jake yang menginjak 14 tahun, ia mengalami hal buruk, remaja ini menjadi buta dan tuli.
Namun dokter yang menanganinya mendiagnosis terkena neuropati optik gizi atau nutritional optic neuropathy.
Neuropati optik gizi adalah kondisi dimana saraf di luar otak dan saraf tulang belakang mengalami gangguan karena kekurangan vitamin B kompleks dan asam folat.
Penilitian dari Klinik Oczna, pengobatan neuropati gizi meliputi suplementasi makanan, yang bertujuan untuk menurunkan risiko kekurangan nutrisi.
Perawatan ini sebagian besar didasarkan pada asam folat, vitamin B kompleks, dan penggantian protein, serta menghilangkan faktor risiko neuropati.
Tak hanya itu, remaja 17 tahun itu di diagnosis kelainan makan langka, ia didiagnosis mengalami gangguan asupan makanan yang terbatas atau Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID).
Menurut laman National Eating Disorders Association, gangguan asupan makanan yang terbatas mirip dengan anoreksia karena kedua gangguan tersebut melibatkan keterbatasan dalam jumlah atau jenis makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Sering Makan Mi Instan Campur Nasi? Awas, Penyakit Mematikan Ini Diam-Diam Menghantui
Tetapi tidak seperti anoreksia, ARFID tidak melibatkan tekanan apa pun tentang bentuk atau ukuran tubuh, atau ketakutan akan kegemukan.
Anak-anak yang sering pilah-pilih makanan acap kali mengalami gangguan makan ini, bahkan tak menutup kemungkinan untuk mengalami gangguan kejiwaan.
Anak-anak yang didiagnosis gangguan ini dapat mengalami ketidakseimbangan elektrolit yang bisa membunuh tanpa peringatan, seperti serangan jantung.
Karena itu, sangat penting untuk memahami banyak cara gangguan makan mempengaruhi tubuh.
Mulai sekarang ajarkan anak untuk menghindari makanan junk food tersebut. (*)
Source | : | ncbi,The Sun,Telegraph,nationaleatingdisorders.org,NHS |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar