GridHEALTH.id - Demam dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ini beraneka macam, ada yang menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD), ada pula yang menyebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS).
Baca Juga: Mengenal 3 Fase Demam Berdarah, Fase Kritis Perlu Dipantau Ketat
Penularan penyakit ini sangat cepat, hanya dengan gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang membawa virus dengue. Nyamuk ini paling cepat berkembang di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia.
Di Indonesia sendiri telah dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar di wilayah Asia Pasifik dan telah menyumbang kasus kematian akibat DBD.
Seseorang yang telah mengalami gigitan nyamuk ini, 5-7 hari kedepan akan menimbulkan gejala awal yaitu demam tinggi (39-40oC) disertai sakit kepala bagian depan, nyeri mata bagian belakang, nyeri otot, pendarahan pada hidung, mulut, gusi, atau memar pada kulit.
Jika muncul gejala ini perlu pemeriksaan laboratorium, guna menegakkan diagnosis pasti terjadi DBD yaitu ditandai dengan jumlah sel darah putih dibawah normal.
Baca Juga: Sering Menguap Padahal Tidak Mengantuk? Hati-hati 6 Gangguan Kesehatan Ini!
Fase DBD ini akan berlanjut selama 14 hari. Dalam kurun waktu tersebut, demam akan turun kemudian naik kembali. Jika tidak ditangani segera akan meningkatkan kasus kematian.
Aparat setempat mulai melakukan sosialisasi tentang wabah demam berdarah dengue disamping itu pula beredar mitos terkait demam berdarah, diantaranya sebagai berikut yang dipaparkan oleh dr. Sanny Yanisyah Cutfriana dari Daya – Bank BTPN;
Baca Juga: Kurangi Konsumsi Daging Steak Karena Bisa Sebabkan Alzheimer
Mitos 1 : Jika pernah mengalami demam dengue maka tidak mungkin terjadi lagi
Kita harus tetap waspada terhadap virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes. Virus dengue ini beragam, mempunyai 4 jenis virus, diantaranya Den-1, Den-2, Den-3, Den-4.
Jika dulu terserang oleh virus Den-1, maka antibodi telah kebal dengan virus tersebut. Namun masih ada 3 jenis virus lainnya yang mana antibodi belum terbentuk untuk bisa melawan virus tersebut.
Walaupun kemungkinannya sangat kecil. Terinfeksi dengan satu jenis virus dengue akan memberikan kekebalan terhadap jenis itu seumur hidup, tetapi tidak memberikan kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus lain.
Dengan demikian, seseorang dapat terinfeksi sebanyak empat kali, sekali dengan masing-masing jenis virus.
Baca Juga: Studi: Rutin Latihan Aerobik Kurangi Tingkat Depresi Pada Wanita
Mitos 2: Minum jus jambu atau angkak supaya trombosit cepat naik
Pada dasarnya setelah 7-10 hari sakit, infeksi dengue akan sembuh dengan sendirinya. Umumnya trombosit akan mulai naik perlahan-lahan setelah lima hari sakit.
Penelitian yang sudah dilakukan sejauh ini pun menunjukkan bahwa jus jambu atau angkak tidak mempercepat naiknya trombosit.
Namun demikian, jus jambu atau makanan sehat lainnya tetap boleh dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Cara terbaik lainnya yaitu dengan mengonsumsi air putih saat mengalami gejala demam berdarah.
Baca Juga: Cukup 3 Jenis Buah Unggulan Ini, Jus Pelangsing Turunkan Berat Badan
Mitos 3: Fogging saja cukup untuk mencegah penularan demam dengue
Nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue, sangat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga tidak mudah mati dengan dilakukan fogging saja.
Upaya untuk mengendalikan dengue, tidak hanya mematikan nyamuk dewasanya saja, melainkan juga harus mengendalikan telurnya karena telur nyamuk akan menjadi nyamuk dewasa juga dalam waktu 7-10 hari.
Baca Juga: Tulisan Tangan Dokter Jelek Mirip Cakar Ayam? Ternyata Ini Alasannya
Hal yang lebih tepat untuk dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan dengan mengikuti program pemerintah untuk mencegah demam berdarah dengue yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Bukan hanya nyamuknya yang diberantas, melainkan juga telur dan tempat nyamuk bersarang. (*)
Source | : | Daya Sejahtera |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar