GrdiHEALTH.id - Beberapa tahun lalu, tepatnya September 2013, putra bungsu Maia Estianty dan Ahmad Dhani, Abdul Qodir Jaelani atau Dul sempat mengalami kecelakaan mobil di Tol Jagorawi.
Kala itu, usia Dul baru menginjak 13 tahun, namun ia sudah bisa mengemudikan mobil.
Sayangnya, Dul pun harus mengalami cedera serius, adik Al dan El itu harus menjalani operasi tulang rusuk dan tulang pinggul.
Namun dari kejadian itu juga sempat membuat beberapa orang meninggal, bahkan Ahmad Dhani harus menyantuni keluarga korban kecelakaan tersebut hingga sampai saat ini.
Seperti tak ingin lari dari tanggung jawabnya, Dul yang kini sudah berusia 19 tahun itu pun mengaku menyesali perbuatannya.
Bahkan di sebuah salah satu konfrensi press, anak bungsu Maia Estianty dan Ahmad Dhani menyampaikan permohonan maaf pada keluarga korban.
"Saya ingin meminta maaf sebanyak-banyaknya atas kesalahan saya yang memang di luar kendali, tapi tetap saja itu mungkin kesalahan saya," kata Dul di Ahmad Dhani, Pinang Mas, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin sore (9/9/2019).
Baca Juga: Sebelum ke Dokter, Ini Cara Mengobati Masalah Gigi dan Mulut di Rumah
Dul mengatakan, kasus tersebut menjadi pelajaran berharga baginya.
Dul kemudian kembali meminta maaf kepada keluarga korban.
"Saya juga mendapatkan pelajaran yang begitu berharga. Jadi saya berharap silaturahmi tidak berhenti di sini. Tolong maafkan saya karena itu memang kesalahan saya, saya akui. Jadi terima kasih dan tolong, maafkan saya... maafkan saya," kata Dul lagi, mengutip Kompas.com.
Baca Juga: BJ Habibie Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Tanggapan Dokter Sebut Terjadi Gangguan Organ
Usut punya usut, banyak yang menerka bahwa Dul masih diselimuti rasa trauma akibat kecelakaan tersebut.
Bagaimana tidak, kejadian itu sempat dirahasiakan Ahmad Dhani dari Dul bahwa kecelakaan tersebut menelan korban jiwa, sang ayah tak ingin Dul merasa trauma berkepanjangan atas hal ini.
Namun sayangnya, hal ini kembali terlihat tatkala konfrensi press kemarin itu.
Melansir laman American Academy of Family Physicians menyebutkan bahwa setelah kecalakaan kendaraan, seseorang akan merasakan beberapa perubahan, seperti merasa cukup sulit menghadapi kenyataan, trauma untuk mengendarai kendaraan, ketakutan, merasa bersalah, sulit berkomunikasi dengan orang lain, bahkan tidak dapat mengendalikan pikiran terkait kecelakaan tersebut.
Hal ini pun sempat dialami Dul yang sempat trauma untuk untuk naik mobil.
Bahkan bagi anak-anak yang mengalaminya, bisa juga akan merasakan beberapa gangguan seperti gangguan tidur (insomnia), kelelahan, detak jantung cepat, nyeri dan sakit, sulit berkonsentrasi, bahkan ketegangan otot.
Baca Juga: Gigi Berlubang Pada Anak Bisa Berbahaya, Ketahui 9 Cara Ini Untuk Mencegahnya
Belajar dari kejadian Dul Jaelani, sebaiknya jangan ada lagi orangtua yang lalai memberi kebebasan berkendara pada anak. (*)
Source | : | Kompas.com,Family Doctor |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar