Lembaga Jabatan Kemajuan Islam (JAKIM) lalu menindaklanjuti dengan ikut melakukan pengujian dan mendapati jejak DNA babi dan sapi dalam permen tersebut.
Baca Juga: Plak Gigi Jangan Didiamkan, Ini 4 Gangguan yang Bisa Ditimbulkan
Selain Malaysia, Brumei Darussalam juga ternyata sudah terlebih dahulu menyematkan label non-halal pada permen White Rabbit karena dari hasil pengujian laboratorium yang dilakukan lembaga kontrol makanan halal setempat, ditemukan kandungan protein babi dalam permen White Rabbit.
Terlepas dari masalah haram atau tidaknya, keseringan mengonsumsi permen memang sangat tidak disarankan karena kandungan gula pada produk tersebut dapat mengganggu kesehatan mulut dan gigi.
Baca Juga: Berkumur Setelah makan, Ini Cara Sederhana Cegah Plak di Gigi
Dilansir dari healthyteeth.org, gula termasuk karbohidrat dan saat dicerna, bakteri dalam mulut akan mengubahnya menjadi zat asam.
Zat asam inilah yang akan membentuk plak gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang.
Perlu diketahui, plak gigi terdiri dari bakteri dan asam, jika gigi tidak dibersihkan dengan benar dan rutin, plak akan menggerogoti enamel, sehingga menghasilkan lubang kecil pada permukaan gigi.
Jika lubang tersebut tidak ditangani, maka perlahan lubang tersebut akan melebar.
Tidak hanya lapisan luar saja, lama-lama bakteri akan menggerogoti bagian tengah (dentin), hingga lapisan ketiga yang disebut pulp.
Bagian pulp merupakan bagian gigi yang terdiri dari pembuluh darah dan saraf.
Baca Juga: Tak Perlu Obat Penghilang Sakit, Ini Cara Usir Sakit Kepala dalam 5 Menit!
Saat gigi berlubang sudah sampai pada bagian pulp, orang yang mengalaminya akan merasakan nyeri yang luar biasa.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Hai,healthyteeth.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar