GridHEALTH.id – Salah satu alat kontrasepsi yang paling popular di Indonesia adalah spiral.
Spiral dinilai sebagai alat kontrasepsi paling praktis dan tidak ribet.
Tapi jangan salah persepsi ya, kontrasepsi spiral ini beda dengan spiral per alias pegas besi.
Kontrasepsi sepiral ini bahasa medisnya IUD alias Intrauterine Device.
Baca Juga: Penelitian Membuktikan Bahwa Polusi Udara Sebabkan Depresi Bagi Orang yang Menghirupnya
Alat kontrasepsi ini kadang-kadang disebut "koil" atau "koil tembaga".
Tapi yang benar IUD adalah alat plastik dan tembaga berbentuk T kecil yang dimasukkan ke dalam rahim perempuan oleh dokter atau perawat.
IUD bisa mencegah kehamilan antara 5 dan 10 tahun.
Nah, berbicara mengenai alat kontrasepsi spiral ini, ternyata ada kasus salah kaprah mengenai alat kontrasepsi yang memang mirip pegas atau per besi kecil.
Ceritanya, seorang ibu berusia 31 tahun tidak ingin hamil dan punya anak kembali setelah memiliki anak ke tiga.
Tapi tindakan bodoh yang dilakukan ibu ini untuk mencegahnya mempunyai anak ke empat justru menjadi petaka untuk dirinya.
Dia ternyata mempunyai persepsi jika kontrasepsi spiral adalah sama dengan per atau pegas besi.
Bisa jadi tidak ingin mengeluarkan uang banyak, atau karena ketidak tahuannya, dirinya memasukan per alias pegas besi ke dalam organ intimnya.
Hasilnya ibu tiga anak ini harus terkapar di rumah sakit.
Melansir dari Tribunstyle,com yang mengutip The Sun pada (12/9/2019), seorang dokter menemukan bahwa pasiennya yang berasal dari Tiongkok telah memasukkan pegas logam di bagian pribadinya karena tak mau hamil lagi.
Diduga bahwa ibu ini percaya bahwa pegas logam ini bisa bertindak seperti alat kontrasepsi untuk menghentikan pembuahan.
Sebuah alat kontrasepsi yang umumnya dikenal sebagai Spiral atau (KB Spiral), alat kontrasepsi tersebut sebenarnya perlu dilakukan oleh seorang profesional medis.
Baca Juga: Sering Disepelekan, 7 Kebiasaan Sehari-hari ini Justru Memperburuk Kondisi Ginjal
Ya tentunya tidak sama dengan pegas logam yang umumnya ditemukan di motor atau mobil ya.
Adapun si ibu yang tidak disebutkan namanya ini diketahui melalukan hal nekat dan bodoh itu, setelah dirinya tiba di Rumah Sakit Minzhong di kota Zhongshan di Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan, pada bulan Juli dalam rangka meminta aborsi.
Pada waktu itu si ibu sedang hamil lima bulan anak ke empat. Dokter kandungan setempat, Fu Junhong, memutuskan untuk memeriksa kesehatan bayinya.
Tapi saat itulah dia menemukan bahwa terdapat pegas logam.
Dr Fu berkata: "Dia hamil lima bulan dan datang ke rumah sakit kami untuk prosedur aborsi."
"Selama pemeriksaan, kami menemukan sebuah cincin yang bersarang di bagian pribadnya dan di leher rahim"
"Dan benar hal ini adalah pegas yang telah diselimuti oleh jaringan vaginanya."
Pegas logam berukuran 5cm ini melintang dan tersangkut di tubuhnya, dan membutuhkan operasi darurat untuk dihilangkan.
Dr Fu menambahkan: "Dia pikir memasukkan pegas ke dalam tubuhnya akan mencegah kehamilan lebih lanjut."
"Dia mengaku menemukan pegas logam itu di lantai bengkel."
"Lalu dia mengambilnya, mencuci dan memasukkannya kedalamnya."
"Tidak diketahui apa yang dia pikirkan atau apa yang dia kerjakan."
Baca Juga: Jangan Sepelekan Gusi Berdarah, Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
"Dia melakukannya sendiri sekitar setengah tahun yang lalu."
"Memasikkan pegas logam sangatlah tidak ilmiah, dan tidak higienis."
"Kami tidak bisa mengeluarkannya selama operasi, jadi ahli bedah kami menggunakan tang dan memotong pegas, dan kami melepasnya sepotong demi sepotong."
Kumparan pegas logam itu dipotong menjadi tujuh bagian, lalu diekstraksi dari tubuh pasien dalam operasi yang berlangsung 40 menit, kata rumah sakit.
Dr Fu berkata: "Untungnya, dia tidak menderita kerusakan jaringan atau infeksi, kalau tidak dia akan sangat menderita."
Sang dokter tidak mengatakan apakah ibu melanjutkan aborsi yang ingin ia lakukan tersebut.
Dr Fu menyarankan masyarakat untuk menggunakan metode kontrol kelahiran yang benar.
Baca Juga: Khawatir Alami Gusi Berdarah ? Cegah Dengan Makanan Kaya Nutrisi Ini
Untuk kita ketahui, melansir dari nhs.uk, cara kerja IUD dalam mencegah terjadinya kehamilan mirip dengan sistem intrauterin (IUS), tetapi bukannya melepaskan hormon progestogen seperti IUS, IUD melepaskan tembaga ke dalam rahim.
Tembaga mengubah lendir serviks, yang membuatnya lebih sulit bagi sperma untuk mencapai sel telur dan bertahan hidup. Ini juga dapat menghentikan sel telur yang telah dibuahi untuk dapat menanamkan dirinya sendiri.
Kalau pegas alias per besi yang dimaksukan, yang terjadi adalah infeksi!(*)
Source | : | tribunstyle.com,Nhs.uk |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar