Menurut penelitian baru dari Monell Chemical Senses Center, tiga wilayah otak; hippocampus, insula, dan caudate diaktifkan selama episode keinginan makan alias ngidam.
Jadi sebenarnya keinginan terhadap sebuah makanan atau minuan tertentu yang terjadi saat ngidam, sudah ada di otak.
Bisa jadi si ibu penasaran karena belum pernah merasakannya.
Tapi ada juga yang menyebutkan jika yang ngidam itu stress.
Karenanya orang ngidam cenderung ingin makan yang manis dan rasa yang ada dalam makanan berkarbohidrat.
Di luar alasan fisiologis untuk mengidam makanan, ngidam ada hubungannya dengan emosi dan keinginan.
"Mengidam makanan muncul untuk memenuhi kebutuhan emosional, seperti menenangkan stres dan mengurangi kecemasan," kata Drewnowski, seorang peneliti terkenal tentang selera dan preferensi makanan.
Tapi bagaimana dengan yang ngidamnya bukan makanan?
Ngidamnya melakukan sebuah aktivitas.
Hal ini masih masih dalam ranah wajar, walau tak banyak penelitian dan studi ilmiah mengenai hal ini.
Baca Juga: Stres Akibat Tak Tahan Sakit Ketika Menstruasi? Daun Ubi Jalar Bisa Mengatasinya
Source | : | WebMD,americanpregnancy.org,Sosok.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar