GridHEALTH.id - Hampir seminggu pasca kepergian mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie akibat degenerasi jantung, kini makamnya masih ramai dikunjungi banyak orang.
Dimakamkan di samping liang lahat sang istri tercinta, membuat Hasri Ainun Habibie tak luput dari sorotan publik.
Ainun Habibie meninggal akibat kanker ovarium stadium 4 pada 22 Mei 2010 di Jerman.
Asal tahu saja, penyakit ini menduduki posisi ketujuh di antara jenis-jenis kanker yang paling umum menyerang wanita.
Pada tahun 2012, diperkirakan terdapat sekitar 239.000 kasus kanker ovarium baru yang muncul di seluruh dunia.
Kanker ini dapat diidap oleh semua wanita pada segala usia, sehingga harus menjadi salah satu kewaspadaan bagi wanita.
Celakanya, kanker ovarium sering tidak terdeteksi sampai telah menyebar ke dalam panggul dan perut.
Pada tahap akhir ini, kanker ovarium sulit untuk diobati dan sering sudah menjadi fatal.
Hingga saat ini, para peneliti sedang mempelajari cara-cara untuk meningkatkan pengobatan kanker ovarium dan mencari cara untuk mendeteksi kanker ovarium pada tahap awal, sehingga kesempatan penyembuhannya menjadi lebih besar.
Baca Juga: Berita Popular Kesehatan: Mengobati Gusi Berdarah dengan Daun Sirih dan Jambu Biji
Sampai saat ini, penyebab kanker ovarium masih belum jelas. Secara umum, kanker dimulai ketika sel-sel sehat mengalami mutasi genetik yang mengubah sel normal menjadi sel abnormal.
Sel-sel sehat tumbuh dan berkembang biak tapi kemudian mati pada waktunya. Sementara itu, sel-sel kanker tumbuh dan berkembang biak di luar kendali, dan mereka tidak mati seperti seharusnya.
Kemudian, sel-sel abnormal terakumulasi, membentuk suatu massa (tumor).
Sel kanker menginvasi jaringan sekitarnya dan dapat terputus dari tumor awal untuk kemudian menyebar ke tempat lain di tubuh (bermetastasis).
Sering kali, gejala kanker ovarium tidak spesifik dan sering meniru gejala penyakit lain, termasuk masalah pencernaan, sehingga kerap diabaikan. Begini tandanya
1. Perut seperti tertekan, penuh, bengkak atau kembung
2. Ketidaknyamanan atau nyeri panggul
3. Gangguan pencernaan, perut bergas, atau mual
4. Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit
5. Perubahan kebiasaan kandung kemih, termasuk kebutuhan sering buang air kecil
6. Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang
7. Peningkatan ukuran lingkar perut
8. Kurang energi
9. Nyeri punggung bawah.
Jenis sel di mana kanker dimulai menentukan jenis kanker ovarium yang dimiliki. Jenis kanker ovarium meliputi:
1. Kanker yang dimulai dari sel-sel di bagian luar ovarium disebut tumor epitel.
Kanker ini dimulai pada lapisan tipis jaringan yang menutupi bagian luar ovarium. Sebagian besar kanker ovarium adalah tumor epitel.
Baca Juga: Inilah Bahan-Bahan Alami yang Mudah Ditemukan Untuk Sembuhkan Gigi Sensitif
2. Kanker yang dimulai dari sel yang memproduksi telur disebut tumor sel benih. Jenis kanker ini cenderung terjadi pada wanita yang lebih muda.
3. Kanker yang dimulai di sel penghasil hormon disebut tumor stroma, dimulai pada jaringan ovarium yang memproduksi hormon estrogen, progesteron dan testosteron.
Jenis kanker ovarium yang dimiliki akan membantu menentukan prognosis dan opsi pengobatan.
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
Baca Juga: Gigi Ngilu, Kenapa Bisa Bikin Meradang dan Pusing, Ini Dia Alasannya
Memiliki satu atau lebih faktor risiko di bawah ini, tidak berarti bahwa wanita pasti akan menderita kanker ovarium. Tapi berarti risiko lebih tinggi dari rata-rata wanita lainnya.
1. Mutasi gen yang diwariskan
Baca Juga: Penyebab Gigi Sensitif Ada Banyak, Salah Satunya Kebiasaan Menggertakkan Gigi Saat Tidur
Sebagian kecil kanker ovarium disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan. Gen yang diketahui meningkatkan risiko kanker ovarium disebut gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2).
Gen ini awalnya diidentifikasi dalam keluarga dengan beberapa kasus kanker payudara. Mutasi ini juga meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan.
2. Riwayat keluarga dengan kanker ovarium
Jika orang-orang di dalam keluarga telah mengalami kanker ovarium, risiko kita mengalami penyakit yang sama akan meningkat.
3. Terdiagnosis menderita kanker jenis lain sebelumnya
Jika telah didiagnosa dengan kanker payudara, usus besar, rektum, atau rahim, risiko kanker ovarium akan meningkat.
4. Bertambahnya usia
Risiko kanker ovarium akan meningkat sejalan dengan usia. Kanker ovarium paling sering berkembang setelah masa menopause, meskipun dapat terjadi pada wanita di semua tahapan usia.
5. Belum pernah hamil
Orang-orang yang belum pernah hamil memiliki peningkatan risiko kanker ovarium.
Ada baiknya, sebelum mengalami penyakit mematikan ini, lebih baik segera lakukan pemeriksaan jika mengalami 9 tanda tersebut (*)
Artikel ini sudah pernah tayang di Nakita.id dengan judul 9 Tanda Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan Mama
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar