Hubungan kekerasan dalam pacaran erat kaitannya dengan gender. Kekerasan yang dilakukan perempuan adalah cara untuk membela diri, sedangkan laki-laki menggunakan kekerasan sebagai penanaman kontrol.
Meskipun laki-laki dan perempuan bisa menjadi korban atau pelaku, perempuan lebih rentan mengalami kekerasan seksual dan penderitaan berat sebagai akibat dari kekerasan dalam pacaran.
Perempuan yang mengalami kekerasan memiliki kecenderungan besar untuk memaafkan pelaku dan menjalani hubungan seperti sebelumnya.
Melansir CDC, seseorang yang mengalami tindak kekerasan saat pacaran lebih cenderung:
- Mengalami gejala depresi dan kecemasan
- Terlibat dalam perilaku yang tidak sehat, seperti menggunakan tembakau, narkoba, dan alkohol
- Memperlihatkan perilaku antisosial
- Pikirkan tentang bunuh diri. (*)
Source | : | Instagram,CDC,BKKBN |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar