Menurut para peneliti kondisi tersebut disebabkan oleh "gen kafein", yakni sebuah gen yang secara khusus mengontrol bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap kafein.
Itu juga disebut memengaruhi seberapa cepat tubuh memproses obat.
Baca Juga: Lansia Cederung Mengabaikan Gejala Kanker Kulit, Padahal Bisa Sebabkan Kematian
Dengan adanya gen itu seseorang disebut bisa terbebas dari efek kafein sehingga tetap merasa ngantuk bahkan setelah banyak minum kopi.
Perlu diketahui, cara kerja kafein ini sebenarnya sama halnya dengan adenosin, yaitu zat penting yang membantu mengatur siklus tidur-bangun tubuh seseorang.
Biasanya tingkat adenosin di tubuh seseorang akan meningkat seiring berjalannya hari dan seberapa banyak aktivitas dilakukan.
Baca Juga: Stop, Merokok Membuat Kita Lebih Rentan Terkena Kanker Kulit
Naiknya tingkat adenosin itu akan membantu tubuh kita tertidur secara alami di malam hari.
Lebih lanjut, peneliti mengatakan saat tubuh kita mendeteksi kafein sebagai adenosin, maka ia akan berhenti memproduksi adenosin yang sesungguhnya.
Akibat kondisi itulah seseorang tidak akan terpengaruh oleh efek kafein yang biasanya bisa membuat melek seseorang.
Source | : | Good Times,Suar.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar