Inilah yang menjadi alasan mengapa anak-anak sekolah dasar atau SD seringkali memiliki panu pada kulit, sebab kondisi lembab sangat disukai jamur untuk bertumbuh.
Baca Juga: Terkena Penyakit Mematikan, Wanita Ini Tiba-tiba Alami Kelumpuhan dan Sulit Bernapas
Ditambah lagi dengan kebiasaan anak-anak yang tidak langsung mengganti baju ataupun mandi setelah mengelurakan banyak keringat.
Ini bisa memperparah kondisi panu pada kulit, sebab kulit dibiarkan lembab dan kotor dalam waktu yang cukup lama.
Tak hanya itu, anak-anak biasanya juga mandi dengan terburu-buru dan asal-asalan, atau disebut dengan istilah mandi bebek.
Akibatnya, bagian-bagian lipatan tubuh, seperti pada ketiak, leher dan paha sering terlewatkan dan menjadi lembab, hingga akhirnya panu pun muncul pada kulit.
Meskipun panu tidak menganggu aktivitas anak dan jarang menimbulkan rasa gatal orangtua harus membantu anak untuk menyembuhkan panunya.
Sebab, panu pada kulit anak bisa jadi bahan ejekkan oleh teman sebayanya dan akhirnya menyebabkan anak merasa malu atau rendah diri.
Source | : | Kompas.com,WebMD,Mayo Clinic |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar