Berikan napas buatan dengan menjepit hidung korban hingga tertutup, ambil napas normal, tutup mulut korban dengan mulut kita untuk membuat segel kedap udara, dan kemudian berikan 2 napas satu detik saat memperhatikan dada naik.
Berikan 2 napas diikuti 30 kompresi dada, lanjutkan siklus 30 kompresi dan 2 napas ini hingga orang tersebut mulai bernapas atau bantuan darurat tiba.
Baca Juga: Jalani Operasi Selama 3 Jam, Begini Kondisi Wiranto Setelah 2 Kali Kena Luka Tusuk Senjata Tajam
Meski begitu, Wiranto tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan.
"Bersedih boleh tapi jangan berlebihan. Yang penting kita mendoakan kepada Allah SWT, ini anak belum banyak dosa, kita syukuri. Bisa istirahat bisa menghadap Allah," kata Wiranto. (*)
Source | : | Kompas.com,WebMD,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar