Menurut para ahli, vaksinasi tifus tidak tersedia secara luas di negara-negara berkembang, yang umumnya hanya mengandalkan obat anti-mikroba untuk mengendalikan penyakit tersebut.
Baca Juga: Kabar Syahrini Keguguran, Ini Tanda-tandanya Bila Wanita Hamil Kehilangan Janin
Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini, Dr Stephen Baker, dari Hospital for Tropical Diseases, unit penelitian klinis Oxford University di Ho Chi Minh, Vietnam mengatakan berikut.
"Hasil ini memperkuat pesan bahwa bakteri tidak mematuhi batas internasional dan setiap upaya untuk mencegah penyebaran resistensi antimikroba harus terkoordinasi secara global.
Hampir 100.000 penduduk Indonesia terjangkit penyakit tifus tiap tahunnya. Oleh sebab itu, penyakit tifus dinyatakan sebagai penyakit endemik dan masalah kesehatan serius di dalam negeri.
Sanitasi yang buruk dan keterbatasan akses air bersih, dipercaya jadi penyebab utama berkembangnya penyakit tifus.
Selain itu, anak-anak lebih sering terserang tifus karena belum sempurnanya sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Cukup Segelas Air Garam Untuk Atasi Gejala Influenza, Begini Caranya
Jika tidak segera ditangani dengan baik, diperkirakan tiap satu dari lima orang akan meninggal karena tifus. Selain itu, tifus juga berisiko menimbulkan komplikasi.
Source | : | idai.or.id,Parent Cirlce,National Health Institute |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar