GridHEALTH.id – Siapa yang tidak kenal dengan pedangdut cantik yang hingga sekarang masih menjanda ini?
Ya dia adalah Ayu Ting Ting yang disebut-sebut memiliki kekayaan hingga USD 15 juta atau setara dengan Rp200 miliar.
Tapi tahu kah, melansir fotokita.grid.id, dirinya masih tinggal bersama ayah ibunya di gang sempit yang padat penduduk.
Rumah Ayu Ting Ting terletak di sebuah gang sempit dengan jalan berukuran tak lebih dari dua meter.
Walau sudah dipugar dan mewah, rumah milik orangtua Ayu Ting Ting tersebut tetap saja berada di gang sempit padat penduduk yang identik dengan kumuh.
Tahu kah, walau rumah mewah, tapi jika berada di lokasi yang padat penduduk, apalagi kumuh, penghuninya berisiko tinggi terinfeksi panyakit berat dan mematatikan.
Menurut Nurul Yutami, Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang, Jurusan Kesehatan Lingkungan, mengutip dari tanjungpinangpos.id, beberapa penyakit yang disebabkan karena lingkungan yang tidak bersih atau pada permukiman kumuh:
Disentri.
Penyakit ini disebabkan karena makanan yang tidak sehat dari lingkungan yang tidak bersih.
Disentri menyerang usus besar yang menghasilkan diare yang sangat akut bahkan dapat berdarah jika BAB.
Malaria
Malaria terjadi karena adanya gigitan dari nyamuk anopheles. Nyamuk ini dapat membuat suhu kita naik dan turun bahkan hingga menggigil.
Nyamuk ini dapat hadir di lingkungan yang kotor seperti membuang sampah di sembarang tempat dan tidak rajin untuk menguras bak mandi dan membiarkan barang-barang tidak terpakai menumpuk.
Tuberculosis (TBC)
TBC dapat menyerang paru-paru, usus maupun kelenjar getah bening. Penyakit ini disebabkan karena infeksi kuman mikrobakterium tuberculosis.
Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat menular dengan mudah melalui udara.
Maka dari itu ciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di rumah anda.
Tifus Abdominalis
Makanan dan minuman pada lingkungan yang kotor jika kita makan dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya tifus abdominalis.
Penyakit ini menyerang usus halus yang menyebabkan demam tinggi yang berkepanjangan. Penyakit ini disebabkan karena adanya bakteri salmonella.
Supaya terhindar dari penyakit infeksi di atas, tentu kita harus tinggal dan hidup di rumah sehat di lingkungan yang sehat.
Untuk diketahui, hunian sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya.
Konsep tersebut, melansir journal.unair.ac.id, melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan peme-liharaan rumah dan lingkungan di sekitarnya.
Serta mencakup unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan air minum dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta pembuangan kotoran manusia maupun limbah lainnya (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan sehat apabila:
1. Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih rendah daridara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A.
2. Memenuhi kebutuhankejiwaan
3. Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu memiliki penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah yang saniter dan memenuhi syarat kesehatan
4. Melindungi penghuninya darikemungkinan terjadinya kecelakaan dan bahaya kebakaran, sepertifondasi rumah yang kokoh, tangga yang tidak curam, bahaya kebakaran karena arus pendek listrik, keracunan, bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas (Sanropie, 1992; Azwar, 1996).
Adapun komponen yang harus dimiliki rumah sehat (Ditjen CiptaKarya, 1997) adalah:
1. Fondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi kestabilan bangunan, dan merupakan konstruksi penghubung antara bagunan dengan tanah
2. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman bamboo
3. Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi danmasuknya sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai
Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Wanita Ini Jadi 'Kambing Hitam' Pembawa Penyakit Tifus Pertama Kali
4. Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap, menahan angin dan air hujan, melindungi daricpanas dan debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya
5. Langit-langit untuk menahan dan menyerap panasterik matahari, minimum 2,4m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gypsum
6. Atap rumah yangberfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungimasuknya debu, angin dan air hujan.(*)
Source | : | Fotokita.id,https://journal.unair.ac.id,tanjungpinangpos.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar