Baca Juga: Kata Billy Syahputra Nikita Mirzani Miliki Gangguan Mental, Eh Diakui Oleh yang Bersangkutan
Michael pun menambahkan, hal ini tidak ada kaitannya dengan kaki atau telapak kaki yang terlalu panjang.
Untuk diketahui, hyperlaxity juga terkadang disebut joint hypermobility atau hipermobilitas sendi.
Seseorang yang memiliki hyperlaxity atau hipermobilitas memiliki sendi yang lebih lentur dibanding kebanyakan orang.
Dilansir versusarthritis.org, kondisi ini dibawa sejak lahir dan sudah disadari sejak masih anak-anak.
Namun perlu diketahui, hypermobility atau hyperlaxity bukanlah kondisi medis dan tidak perlu dikhawatirkan.
Seperti dimuat dalam Sage Journal, yang ditulis oleh Howard A. Bird MD, FRCP, L. Barton, BSc, dengan judul Joint Hyperlaxity and its Long-Term Effects on Joints, mengatakan hyperlaxity sendi juga dapat dikaitkan dengan osteoartritis dini tetapi ini tidak selalu demikian.
Hyperlaxity sendi mungkin bermanfaat dalam olahraga tertentu. Terkadang, orang yang memiliki hyperlaxity justru berprestasi di bidang olahraga atau menari.
Namun ada kabar menyedihkan bagi mereka yang mengalami hyperlaxity.
Menurut Hypermobility Clinic, Rheumatology centre, UCL hospitals, London, UK, yang ditulis di ncbi.nlm.nih.gov, nyeri mendominasi kehidupan banyak pasien dengan sindrom hyperlaxity, paling umum adalah Benign Joint Hypermobility Syndrome (BJHS / EDS).
Baca Juga: Waspada, Suhu Panas Diprediksi Akan Berlangsung Hingga 10 Hari Ke Depan! Yuk Lakukan 3 Langkah Ini
Informasi yang sama ditemukan GridHEALTH.id di laman Mayo Clinic, yang intinya menerangkan jika beberapa orang yang memiliki hyperlaxity kerap mengalami nyeri sendi, mudah keseleo, dan risiko mengalami dislokasi.
Bila kita termasuk orang dengan hyperlaxity yang kerap mengalami gejala di atas, disarankan untuk menjalankan terapi fisik yang dapat menguatkan otot-otot di sekitar persendian.(*)
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,ncbi.nlm.nih.gov,journals.sagepub.com,versusarthritis.org,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar