Saksi pun sempat menyebutkan bahwa mahasiswa penabrak Apotek Senopati itu diduga mabuk setelah terbukti pulang dari bar.
"(Dalam mobil itu) Ada 3 orang, cewek 2, cowok 1. Yang bawa mobil cewek. Mabuk semua," ucap salah satu saksi yang diwawancarai Kompas TV.
Bahkan saksi menambahkan tersangka berjalan layaknya orang mabuk.
"Jalannya dari sana sempoyongan. Saya dekati bau, kecium bau alkohol," tambahnya.
Seperti dilansir dari laman Alcohol and Drug Foundation, alkohol dapat memengaruhi pengemudi dengan menyebabkan kantuk, gangguan penglihatan, mengurangi waktu reaksi, mengurangi konsentrasi dan kewaspadaan, merasa lebih rileks dan mengantuk, yang dapat menyebabkan tertidur di belakang kemudi, kesulitan dalam memahami informasi sensorik, kesulitan melakukan beberapa tugas sekaligus (misal menjaga jalur dan menghindari lalu lintas lainnya), hingga kegagalan untuk mematuhi aturan jalan.
Pasalnya, alkohol dapat memperlambat aktivitas sistem saraf pusat, termasuk otak sehingga berdampak besar pada kemampuan mengemudi dengan aman.
Kini, masalah tersebut terus diusut pihak kepolisian, bahkan pihak Universitas Indonesia (UI) pun terus memantau dan menunggu keputusan hukum tetap terkait kasus yang menimpa mahasiswanya. (*)
Source | : | Kompas TV,adf.org.au |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar