GridHEALTH.id - Banyak wanita yang tidak menyadari atau bahkan malu untuk mengakui bahwa dirinya mengalami ketidakpuasan dalam berhubungan intim.
Bahkan hal ini mengakibatkan ketidakpuasan dalam kehidupan seksual yang disebut dengan disfungsi seksual wanita.
Disfungsi seksual adalah masalah yang terjadi selama fase siklus respon seksual, yang menghambat individu atau pasangan dalam mencapai kepuasan seksual.
Siklus respon seksual dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu excitement (timbulnya hasrat), plateau (keinginan), orgasme (puncak), dan resolusi (klimaks).
Apabila ada gangguan dalam hasrat seksual atau libido, wanita atau pria ini akan mengalami disfungsi seksual sehingga tidak mencapai orgasme.
Namun, hingga saat ini belum ada angka prevalensi yang pasti mengenai disfungsi seksual di Indonesia.
Pada hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta (2018) menemukan bahwa 90% dari 300 wanita yang disurvei pernah mengalami disfungsi seksual.
Namun hanya 6% dari perempuan tersebut yang mengakui dirinya merasa terganggu akibat disfungsi seksual.
Salah satu gangguan dari fase tersebut akan menyebabkan disfungsi seksual.
Disfungsi seksual dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar:
1. Hypoactive sexual desire disorders (gangguan libido atau hasrat seksual)
2. Sexual arousal disorder (gangguan rangsangan seksual)
3. Orgasmic disorder (gangguan orgasme)
4. Sexual pain disorder (nyeri saat berhubungan seksual).
Menurut seorang dokter spesialis kandungan, Dr. Grace Valentine, SpOG, ada beberapa penyebab seorang wanita mengalami difungsi seksual, diantaranya yaitu:
1. Faktor fisik
Hal ini dikarenakan beberapa faktor, seperti penyakit kardiovaslular, penyakit saraf, diabetes, hipertensi, ketidakseimbangan hormon, ketidakmampuan mengontrol rangsang organ vital pria, maslaah kewanitaan, bahkan efek samping obat-obatan.
2. Faktor psikologis
Anxiety, stres, depresi, ketakutan masa lalu atau trauma, kepercayaan diri berkurang setelah melahirkan akibat strech mark, atau gangguan mental lainnya juga memainkan peran pada wanita untuk mengalami disfungsi seksual.
3. Faktor pola hidup
Pada zaman yang semakin modern, perubahan gaya hidup juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab disfungsi seksual.
Faktor gaya hidup yang berperan pada fungsi seksual adalah pola makan yang buruk, kebersihan, merokok, jarang olahraga, alkohol, bahkan penggunaan obat-obatan tertentu.
Obat-obatan yang menurunkan hasrat seksual, seperti antidepresan, antihipertensi, pil KB, dan obat hormonal lainnya.
4. Faktor hormonal
Pada saat kadar hormon berubah, misal saat hamil, atau setelah melahirkan atau selama menyusui, gairah seksual seorang perempuan umumnya menurun.
Memasuki menopause, wanita juga sering mengalami penurunan hasrat seksual karena lubrikasi sudah berkurang, dinding di area organ kewanitaan mengalami penipisan, bahkan emosinya berkurang sehingga sulit mencapai orgasme.
Menurut dr Grace, beberapa faktor penyebab ini sebenarnya bisa hilang asal sang wanita rajin menerapkan pola hidup sehat, dan pastinya saling terbuka dengan pasangan. (*)
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar