Dua penumpang kelas bisnis yang duduk disamping Rius Venandes dan Elwiana Monica, Paul dan Christian juga mengeluhkan soal kurangnya wine, seperti dilansir Kompas.com.
Akibatnya, penumpang malah lebih banyak diberikan air putih.
Padahal jika diketahui, mengonsumsi wine atau minuman beralkohol lainnya saat di pesawat malah dapat memperparah kondisi diuretik tubuh.
Peter Chai, seorang dokter IGD di Brigham and Women’s Hospital and asisten profesor di Harvard Medical School menyebutkan bahwa wine atau alkohol adalah diuretik ringan, yang merupakan salah satu alasan mengapa penting untuk meredam konsumsi dengan air.
Artinya, ketika wine diminum saat berada di udara (pesawat), kebutuhan untuk rehidrasi bahkan lebih besar.
"Anda bisa kehilangan lebih banyak cairan saat Anda terbang, dengan kecepatan sekitar 150 mL selama penerbangan delapan jam. Selain itu, udara kering juga dapat mengeringkan selaput lendir, membuat tubuh merasa haus.
Baca Juga: Ariel Tatum Idap Kepribadian Ambang Sejak Usia 13 Tahun, Apa Saja Gejalanya?
"Secara keseluruhan, terbang cenderung membuat orang lebih dehidrasi," ungkapnya.
Source | : | Kompas.com,Warta Kota,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar