GridHEALTH.id - Tak bisa dipungkiri, kebanyakan wanita kerap kali bermasalah dengan kepuasan bercinta saat melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Selain karena faktor dari pasangan, ternyata ada juga hal sepele yang membuat kepuasan bercinta pada wanita ini bisa berkurang.
Padahal kepuasan bercinta ini sangat penting dalam menjalin kehidupan bersama pasangan.
Baca Juga: Ternyata, Lama Durasi Bercinta Sangat Dipengaruhi Oleh Ketahanan Mr P
Sebab jika hanya salah satu pihak yang mendapat kepuasan bercinta, tentu lama kelamaan akan memengaruhi hubungan menjadi tidak harmonis.
Terlebih semakin bertambahnya usia, masalah seksualitas pun pastinya akan semakin kompleks.
Lantas, hal sepele apakah yang membuat kepuasan bercinta pada wanita berkurang ?
Jika itu yang terjadi, nampaknya para wanita harus memperbaiki kembali pola tidurnya.
Melansir dari Mayo Clinic, pola tidur yang tidak sehat ternyata sangat berpengaruh pada kepuasan bercinta pada wanita.
Baca Juga: Tidak Melulu Kurang Serat, Deretan Penyakit Ini Juga Bisa Sebabkan Sembelit
Sebuah penelitian mengungkapkan, dibandingkan dengan wanita yang mendapatkan tidur 7 hingga 8 jam semalam, mereka yang melaporkan kurang tidur cenderung kurang terlibat dalam aktivitas bercinta bersama pasangannya.
Mereka pun melaporkan rata-rata kadar kepuasan bercinta yang didapat lebih rendah.
Baca Juga: Creambath Saat Hamil Tak Bisa Sembarangan, Bisa Bahayakan Janin!
Mereka yang memiliki skor lebih tinggi pada skrining insomnia pun memiliki kepuasan bercinta lebih rendah kendati mereka tak kurang melakukan hal itu, dibanding orang yang tidur normal.
"Ada banyak studi yang meneliti bagaimana insomnia mempengaruhi banyak hal seperti kelelahan di siang hari dan konsentrasi. Saya mencurigai efek yang sama juga berdampak pada fungsi seksual," kata pemimpin riset Dr Juliana King, dokter kesehatan wanita di Mayo Clinic Scottsdale, Arizona.
Menurutnya, tak mengejutkan bahwa wanita yang sulit tidur akan terlalu lelah untuk menikmati hubungan intim.
Studi tersebut meneliti data dari hampir 100.000 wanita post-menopause, usia antara 50 sampai 79.
Baca Juga: Boroknya Ari Askhara Kembali Terungkap, 8 Awak Kabin Disebut Jadi Korban Hingga Diopname.
Hasilnya, lebih dari separuh (56 %) dari wanita itu melaporkan tingkat kepuasan dengan kegiatan bercinta terakhir dan 52 % melaporkan memiliki aktivitas bercinta dengan pasangannya selama tahun lalu.
"Lazim bagi wanita untuk mengalami masalah dengan tidur dan fungsi seksual selama dan setelah menopause," kata King.
Meski, ia belum bisa bicara apakah hubungan antara keduanya juga berlaku untuk pria atau wanita muda. Tetapi riset lain menemukan hubungan lebih luas.
Termasuk studi dari yang diterbitkan di jurnal menopause tahun 2015, di mana mahasiswi yang tidur cukup di malam hari memiliki kadar rangsangan organ kelamin lebih tinggi keesokan harinya.
Masalah tidur kerap memburuk seiring bertambahnya umur dan hal itu juga menyebabkan gejala penyakit termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan depresi.
Baca Juga: Tips Mengatasi Sembelit, Dari Konsumsi Buah Hingga Minum Bakteri
Agar tidur secara mandiri berhubungan dengan kepuasan seksual serta keduanya disebabkan oleh faktor-faktor lain, periset melakukan dua perhitungan berbeda menyesuaikan hal-hal seperti penyakit kronis, usia, status perkawinan, status merokok, penggunaan antidepresan dan kadar stres tinggi.
King mengatakan penemuan ini seharusnya menginformasikan wanita bahwa tidur cukup dan berkualitas harus dipandang sebagai komponen penting untuk fungsi seksual.
"Jika pasien bilang dia punya masalah seksual, ia biasanya tidak bicara soal pola tidur. Riset ini menunjukkan mungkin ada korelasi di sini dan ini berharga disampaikan," katanya.
Melihat penelitian diatas, ada baiknya dari sekarang para wanita mulai memperbaiki pola tidurnya agar terhindar dari masalah kepuasaan bercinta tersebut (*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar