GridHEALTH.id – Siapa saja bisa terkena cacingan alias kecacingan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Anak-anak yang paling rentan kecacingan
Ada banyak cara yang bisa menyebabkan infeksi cacing menular, sehingga seseorang bisa menderita kecacingan.
Umumnya karena gaya hidup yang tidak bersih dan tidak sehat.
Salah satu penularan infeksi cacing yang paling umum ialah soil transmitted helminths (STH) atau cacing yang ditularkan melalui tanah.
Baca Juga: Kuning Telur Ternyata Tak Bikin Kolesterol Naik yang Berisiko Stroke, Ini Faktanya
Ada 3 spesies STH yang perlu diketahui masyarakat, yaitu cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang.
Seseorang yang terinfeksi cacing-cacing tersebut memiliki telur parasit di dalam kotorannya.
Di daerah-daerah di mana tidak ada sistem jamban yang tepat, maka tanah di sekitar desa atau tempat tinggalnya bisa jadi terkontaminasi dengan kotoran yang mengandung telur cacing ini.
Di dalam tanah, telur bisa matang dengan membutuhkan waktu antara 2 sampai 4 minggu.
Baca Juga: Daun Jambu Biji Bantu Tubuh Melawan Kanker, Juga Mengurangi Efek Diabetes
Telur-telur itu kemudian dapat menginfeksi manusia dengan beberapa cara.
Yang pertama telur menempel pada sayuran yang tumbuh di daerah tersebut.
Jika sayuran tidak dimasak dengan hati-hati, dicuci atau dikupas, telurnya tertelan dan menginfeksi orang tersebut.
Lalu, saat anak-anak kecil sering bermain di tanah dan meletakkan tangan mereka di mulut mereka tanpa mencucinya.
Dengan cara tersebut mereka dapat menelan telur dan terinfeksi.
Seseorang juga dapat terinfeksi cacingan jika minum air kotor yang mengandung telur cacing STH di dalamnya.
Baca Juga: Tiba-tiba Sulit Menelan Makanan Jadi Tanda Gejala Stroke yang Harus Diwaspadai
Pada infeksi cacing tambang, seseorang dapat terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi.
Karena telurnya menetas menjadi larva yang dapat menembus kulit orang yang berjalan tanpa alas kaki.
Baca Juga: Ingin Payudara Sehat dan Seksi Selalu, Jagalah Kesehatannya dengan Sadari
Sebagian besar gejala infeksi STH sangat tidak spesifik dan baru disadari ketika infeksi tersebut sudah sangat parah.
Gejala-gejala nonspesifik tersebut ialah mual, kelelahan, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan.
Bahkan terkadang cacing dapat dilihat di kotoran orang yang terinfeksi.
Penyakit cacingan bisa menyebabkan seseorang kekurangan vitamin A karena cacing membutuhkan vitamin A untuk hidup.
Baca Juga: Jangan Asal Cium Anak, Balita Ini Hampir Lumpuh Saat Dicium Orangtuanya
Penyakit cacingan juga bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti anemia dan gangguan usus.
Salah satu jenis STH cacing tambang hidup di usus.
Cacing tambang menempel pada dinding usus dan memakan darah dengan memotong pembuluh dan jaringan mukosa. Kehilangan darah ini menyebabkan anemia.
Jika seseorang terus-menerus terinfeksi dalam jangka waktu yang lama, jumlah cacing di usus kita terus meningkat.
Akhirnya jumlah cacing bisa menjadi sangat banyak sehingga cacing-cacing itu menghalangi usus.
Satu-satunya pilihan pada tahap itu adalah pembedahan alias operasi untuk mengeluarkan cacing.
Baca Juga: Pengobatan Jerawat Menggunakan Bahan Alami Ini Justru Buat Kulit Rusak
Ini biasanya terjadi pada anak kecil yang ususnya masih relatif sempit.
Source | : | WHO |
Penulis | : | Deva Norita Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar